Taipei, 17 Apr. (CNA) Taiwan berharap dapat berkolaborasi dengan Selandia Baru untuk memperluas perdagangan dan peluang bisnis di tengah tantangan global, kata Presiden Lai Ching-te (賴清德) hari Kamis (17/4) dalam sebuah pertemuan dengan sekelompok legislator negara tersebut yang berkunjung ke Taipei.
Taiwan dan Selandia Baru dapat bekerja sama untuk menjelajahi pasar yang lebih beragam, kata Lai, menambahkan bahwa kedua belah pihak harus fokus pada bidang seperti pertanian pintar, manufaktur makanan, biomedis, ekonomi digital, dan energi bersih.
Menanggapi tantangan dunia yang berubah, Taiwan dan Selandia Baru harus memperdalam kerja sama dan bersama-sama memajukan ekonomi dan pengembangan industri mereka, kata Lai.
Lai tidak merinci apa tantangan tersebut, tetapi Taipei telah menyerukan diversifikasi pasar setelah Amerika Serikat memberlakukan tarif impor pada barang-barang Taiwan bulan ini.
Lai menambahkan bahwa negara-negara demokrasi juga harus bekerja sama untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik, saat rezim otoriter terus berkumpul dan berkembang.
Sementara itu, Stuart Smith, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Selandia Baru, mencatat kepentingan keamanan bersama di kawasan tersebut, mengatakan bahwa kapal perang negaranya baru-baru ini berlayar melalui Selat Taiwan.
Smith kemungkinan merujuk pada perjalanan kapal militer Selandia Baru bersamaan dengan kapal Australia melalui Selat Taiwan pada September lalu -- transit pertama dalam tujuh tahun -- untuk menjaga kebebasan navigasi, menurut otoritas pertahanan Selandia Baru.
Taiwan dan Selandia Baru adalah negara-negara perdagangan yang bergantung pada akses mudah untuk impor dan ekspor, kata Smith, menambahkan bahwa ia berharap melihat hubungan perdagangan yang lebih erat antara kedua belah pihak.
Bergabung dengan Smith, koordinator Partai Nasional, dalam pertemuan di Kantor Kepresidenan adalah enam legislator lainnya dari Selandia Baru -- Tangi Utikere, Jamie Arbuckle, Greg Fleming, Hamish Campbell, Cameron Luxton, dan Helen White.
Delegasi tiba di Taiwan pada 13 April untuk kunjungan selama enam hari, menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Selesai/ML