Taipei, 18 Apr. (CNA) Bank of Taiwan mengatakan pada Kamis (17/4) bahwa harga emas mencapai NT$3,518 (Rp1,819 juta) per gram pada tengah hari — rekor tertinggi yang mencerminkan meningkatnya sentimen penghindaran risiko di pasar global akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Bank tersebut menyebutkan bahwa kenaikan harga emas di pasar buku tabungan intrahari menunjukkan lonjakan sebesar 25,6 persen sejak awal tahun, ketika harga masih berada di NT$2.801 per gram.
Lonjakan tajam ini didorong oleh masuknya modal besar-besaran ke pasar emas di tengah peningkatan tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, menurut laporan pasar emas internasional Bank of Taiwan yang dirilis Kamis.
Bank juga mencatat bahwa penurunan tajam dalam Indeks Dolar AS telah memicu aliran dana ke pasar emas, mendorong harga logam mulia itu semakin tinggi.
Mengutip analisis dari sejumlah perusahaan manajemen aset, bank menyebut bahwa daya tarik emas semakin meningkat karena logam ini relatif tidak terdampak oleh kebijakan tarif.
Dalam laporan yang dirilis pekan ini, UBS Wealth Management Chief Investment Office menaikkan target harga emas 12 bulannya menjadi US$3.500 per ons, dengan alasan kekhawatiran terhadap tarif, inflasi, risiko geopolitik, dan perubahan ekspektasi suku bunga.
UBS juga menyebutkan bahwa permintaan emas didorong oleh perubahan struktural dalam strategi alokasi aset, termasuk keputusan regulator Tiongkok pada Februari yang mengizinkan dana asuransi untuk berinvestasi di emas, serta peningkatan cadangan emas secara sistematis oleh bank sentral di berbagai negara.
Selesai/IF