Taipei, 17 Apr. (CNA) Jika Amerika Serikat menerapkan tarif impor 32 persen, sektor manufaktur Taiwan kemungkinan akan mengalami penurunan nilai produksi sebesar 5 persen, kata Kao Shien-quey (高仙桂), wakil kepala Dewan Pengembangan Nasional (NDC), Rabu (16/4).
Dalam pidato yang disampaikan dalam pertemuan rutin Third Wednesday Association, sebuah organisasi yang dibentuk pemilik dan pemimpin bisnis Taiwan, Kao mengatakan bahwa tarif impor 32 persen terhadap Taiwan dapat mengurangi ekspor industri ke AS sebesar 26 persen.
Hal ini juga bisa mendorong produsen Taiwan untuk memindahkan pabrik mereka ke Meksiko dan negara-negara lain, berdampak pada kapasitas produksi negara dan merugikan lapangan pekerjaan domestik, kata Kao.
Mengingat AS memberlakukan tarif impor menyeluruh 25 persen pada semua baja dan aluminium serta mobil dan suku cadang mobil, jika produk perkakas tangan dan perangkat keras pipa Taiwan dikenakan bea 32 persen, ini bisa merugikan perusahaan kecil dan menengah Taiwan di industri tersebut, kata Kao.
Mengenai penilaian dampak kebijakan tarif AS terhadap ekonomi Taiwan secara keseluruhan, Kao mengutip perkiraan Direktorat Jenderal Anggaran, Akuntansi, dan Statistik (DGBAS) bahwa tarif AS diperkirakan dapat mengurangi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Taiwan sebesar 0,5-1,5 poin persentase.
Presiden AS Donald Trump pada 2 April mengumumkan bahwa ekspor dari Taiwan akan dikenakan bea masuk 32 persen, sebelum mengumumkan penundaan 90 hari pekan lalu, dengan bea masuk 10 persen yang akan diterapkan sebagai gantinya ke sebagian besar negara kecuali Tiongkok.
Selesai/ML