Taipei, 22 Feb. (CNA) Sebuah survei oleh Child Welfare League Foundation menemukan bahwa sedikit lebih dari separuh siswa SMP di Taiwan merasa cemas tentang masa depan mereka, dengan penggunaan media sosial yang intens menjadi faktor utama yang memicu kecemasan ini.
LSM yang berbasis di Taipei ini mengungkapkan dalam sebuah siaran pers pada Senin (17/2) bahwa 50,1 persen siswa SMP yang disurvei mengatakan mereka merasa "Khawatir tentang masa depan mereka," sementara 39,1 persen memberi tekanan pada diri sendiri untuk mencapai tujuan di masa depan.
Selain itu, hampir seperenam (16,4 persen) siswa mengatakan mereka merasa depresi lebih dari sekali setiap pekan, sementara 9,2 persen melaporkan kesulitan tidur dan 8,8 persen mengalami sakit kepala.
Lebih jauh lagi, 37,7 persen dari para remaja ini kecanduan media sosial, dan mereka yang terpapar media sosial lebih cenderung mengalami masalah fisik dan mental hingga tiga kali lipat dibandingkan mereka yang tidak kecanduan.
Media sosial telah menjadi "Belenggu" yang menyebabkan kerusakan besar pada kesehatan mental dan kehidupan remaja, menurut pernyataan dari Child Welfare League Foundation.
Temuan ini berdasarkan 747 kuesioner yang disebarkan antara 8 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024 di kalangan siswa SMP berusia 13 hingga 15 tahun di seluruh wilayah utara, tengah, selatan, dan timur Taiwan.
Kurang dari setengah (46,6 persen) responden mengatakan mereka dapat membahas masalah dengan keluarga mereka, karena anak-anak dengan dukungan keluarga terbatas hampir dua kali lebih mungkin menunjukkan tekanan emosional.
Sebagai tanggapan terhadap temuan ini, Child Welfare League Foundation mengajukan empat saran untuk "Menciptakan lingkungan yang ramah, penuh pengertian, dan mendukung bagi anak-anak."
Secara spesifik, mereka menyarankan pemerintah Taiwan untuk memperluas sumber daya konseling daring dan mempertimbangkan untuk memasukkan penilaian kesehatan mental dalam program pemeriksaan rutin bagi remaja.
Lembaga ini juga merekomendasikan agar orang tua berolahraga bersama anak-anak mereka dan agar para remaja memanfaatkan sumber daya daring yang ditawarkan oleh LSM tersebut, seperti "Layanan berbicara daring."
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal di Taiwan sedang mengalami pemikiran untuk bunuh diri, hubungi hotline 1925, 1995, atau 1980 untuk mendapatkan bantuan.
Selesai/IF