Taipei, 21 Feb. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德), Jumat (21/2) memuji pencapaian dan dampak dari sistem Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) Taiwan menjelang peringatan 30 tahun pengenalannya sebagai program wajib.
"Terima kasih kepada sistem NHI dan berbagai fungsi yang telah dilayani selama 30 tahun terakhir -- ini seperti 'gunung penjaga' yang melindungi negara, melindungi kesehatan semua orang di bawah sistem ini," kata Lai dalam sebuah simposium yang diadakan di Taipei untuk membahas perkembangan sistem NHI menjelang peringatan 30 tahunnya pada 1 Maret.
Lai, yang adalah mantan dokter, mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa sebelum implementasi sistem NHI, banyak orang di Taiwan terjebak dalam siklus penyakit dan kesulitan finansial, di mana "Kemiskinan menyebabkan penyakit, dan penyakit, pada gilirannya, menyebabkan kemiskinan," menyebabkan masalah sosial yang luas.
Satu contoh yang Lai angkat adalah bagaimana, di masa lalu, satu penyakit dalam satu keluarga bisa menghalangi anak-anak melanjutkan pendidikan, karena biaya medis menghabiskan sebagian besar pendapatan rumah tangga.
Lai mengatakan bahwa hampir semua masalah sosial yang disebabkan beban kesehatan telah terselesaikan selama 30 tahun terakhir karena sistem NHI, yang ia puji sebagai mekanisme penting untuk redistribusi sosial.
"Ini [Sistem NHI] memungkinkan semua orang untuk merangkul semangat dukungan dan asuransi bersama, seraya juga menggabungkan elemen kesejahteraan sosial melalui partisipasi pemerintah," katanya.
Mencatat bahwa sistem NHI saat ini memiliki tingkat cakupan sekitar 99 persen, Presiden mengatakan: "Tidak ada negara lain di dunia yang memiliki sistem asuransi kesehatan dengan proporsi [cakupan] yang begitu tinggi."
Dalam hal pengakuan internasional, Lai mengatakan bahwa sistem kesehatan Taiwan telah menduduki peringkat pertama di dunia selama enam tahun berturut-turut, dengan merujuk pada Indeks Perawatan Kesehatan oleh basis data daring Numbeo.
Indeks ini mengevaluasi kualitas keseluruhan dari sistem kesehatan suatu negara, termasuk faktor-faktor seperti profesional kesehatan, peralatan, staf, dokter, dan biaya, menurut situs web Numbeo.
Namun, Lai mengakui tantangan yang dihadapi sistem NHI, mencatat kekurangan profesional medis di berbagai spesialisasi, terutama dalam penyakit dalam, bedah, obstetri dan ginekologi, dan pediatri.
"Jika masalah ini tetap tidak terselesaikan dalam jangka panjang, ini pasti akan merugikan masyarakat," katanya, tanpa memberikan saran tentang cara mengatasi masalah tersebut.
Selesai/ML