Kaohsiung, 17 Feb. (CNA) Delapan potongan tubuh dan satu tulang yang diduga milik manusia ditemukan di dasar jalur kapal di dermaga Distrik Qianzhen pada Minggu (16/2), dalam pengembangan terbaru kasus pembunuhan berantai dan mutilasi di Kaohsiung, menurut kepolisian setempat.
Memasuki hari ke-11 pencarian, total 62 potongan tubuh telah ditemukan, kata polisi.
Sejak 6 Februari, kejaksaan dan kepolisian Kaohsiung telah mencari sisa-sisa tubuh di Dermaga No. 5, Pier 25 hingga 27, serta Asia Bay yang berdekatan, menggunakan peralatan sonar dan kamera bawah air.
Polisi mengatakan para penyelam menemukan delapan potongan kulit dan jaringan manusia serta satu tulang yang diduga milik manusia di dasar jalur kapal di Jembatan Chenggong, Jembatan Jingong, dan Pier 27.
Sebuah kantong plastik berisi beberapa potong pakaian yang ditemukan di dekat kedua jembatan telah dikirim untuk identifikasi dan pemeriksaan forensik.
Dari total 62 potongan tubuh yang ditemukan, 37 di antaranya telah teridentifikasi melalui uji DNA, kata polisi.
Dua potongan tubuh tersebut diidentifikasi sebagai milik seorang perempuan bermarga Chang (張) dari Distrik Zuoying, sementara 35 lainnya milik seorang perempuan bermarga Chao (趙) dari Distrik Nanzih.
Sisa-sisa yang belum diidentifikasi akan dikirim ke laboratorium DNA untuk analisis setelah pemeriksaan forensik dan pengambilan sampel pada Senin, kata polisi.
Polisi Kaohsiung menangkap seorang pria berusia 73 tahun bermarga Chang (張) pada 5 Februari sebagai tersangka utama dalam pembunuhan dan mutilasi tiga perempuan berusia 70-an tahun.
Kasus ini terungkap setelah seorang perempuan bermarga Chao (趙) dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 3 Februari.
Rekaman kamera pengawas yang diperoleh polisi menunjukkan bahwa Chao sempat memberikan tumpangan kepada tersangka menggunakan skuter pada sekitar pukul 18.00 tanggal 2 Februari menuju kediamannya, yang menjadi lokasi terakhir korban terlihat.
Penyidik menemukan darah di apartemennya yang menghubungkannya dengan dua perempuan lain yang sebelumnya dinyatakan hilang.
Rekaman kamera menunjukkan Chang meninggalkan tempat tinggalnya sebanyak 12 kali antara pukul 06.00 hingga 10.00 tanggal 3 Februari, dengan lima di antaranya membawa kantong plastik hitam.
Menurut kejaksaan, ahli forensik menemukan bukti biologis di kediaman Chang, yang memperkuat dugaan bahwa pria 73 tahun itu melakukan pembunuhan.
Penyidik TKP mengumpulkan bukti di dalam tempat tinggal Chang di Kaohsiung, yang membuat ahli forensik menemukan dua sampel darah lain selain milik Chao.
Setelah membandingkan laporan orang hilang, pihak berwenang Kaohsiung mencurigai Chang telah membunuh setidaknya dua perempuan lain selain Chao antara Desember tahun lalu hingga bulan ini.
Selesai/IF