Sebagian warga Taiwan "obesitas tersembunyi", dokter sarankan olahraga dan pola makan sehat

22/02/2025 12:01(Diperbaharui 22/02/2025 12:01)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 22 Feb. (CNA) Sekitar 70 persen warga Taiwan mengalami obesitas meskipun berat badan mereka normal, kata seorang dokter, yang merekomendasikan jalan cepat, joging, dan olahraga aerobik intensitas sedang selama 150 menit per minggu untuk mengurangi risiko kesehatan.

An Hsin-yu (安欣瑜), dokter spesialis kedokteran keluarga di RS Chiayi Christian (CYCH), menjelaskan bahwa standar obesitas untuk pria adalah lingkar pinggang lebih dari 90 sentimeter (cm) dan lemak tubuh lebih dari 25 persen, sedangkan untuk wanita, lingkar pinggang di atas 80 cm dan lemak tubuh melebihi 30 persen. 

Meskipun banyak orang di Taiwan memiliki BMI dalam batas normal, sekitar 70 hingga 80 persen di antaranya ternyata mengalami "obesitas dengan berat normal" berdasarkan persentase lemak tubuh mereka, kata An.

Dalam wawancara dengan CNA, ia menjelaskan bahwa banyak pasiennya tampak langsing dari luar, tetapi sebenarnya memiliki lemak tubuh berlebih. 

Faktor penyebabnya antara lain genetik khas Asia, pola makan tinggi karbohidrat, gaya hidup sedentari, serta metode diet yang keliru, yang menyebabkan fenomena tampak kurus tetapi memiliki lemak berlebih di Taiwan, kata dia.

Ia merekomendasikan metode "piring 211", yaitu setengah porsi sayuran, seperempat protein berkualitas tinggi (seperti ikan, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak), serta seperempat biji-bijian utuh, sambil menghindari konsumsi berlebihan makanan tinggi fruktosa dan lemak jenuh.

Aktivitas fisik juga penting untuk membakar lemak, kata An, yang merekomendasikan 150 menit olahraga aerobik intensitas sedang per minggu seperti jalan cepat dan joging, ditambah latihan kekuatan dua kali seminggu.

Tsai Ying-chieh (蔡英傑), Profesor Terhormat Program Doktor Industri Teknologi dan Kesehatan National Yang Ming Chiao Tung University, menambahkan bahwa keseimbangan mikrobiota usus berperan dalam metabolisme tubuh, termasuk dalam penyerapan nutrisi, penyimpanan lemak, dan pengendalian peradangan.

Untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, Tsai merekomendasikan konsumsi probiotik fungsional, yang dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek selama proses pencernaan, yang membantu meningkatkan metabolisme lemak, mengontrol kadar gula darah, serta mengurangi peradangan kronis dalam tubuh.

(Oleh Chen Chieh-ling dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.