Taipei, 21 Feb. (CNA) Penyelenggara sebuah forum keamanan internasional mengatakan pada Kamis (20/2) bahwa mereka memilih Taiwan untuk acara pertama mereka di luar Amerika Utara untuk menunjukkan dukungan terhadap demokrasi dan kebebasan.
"Taiwan adalah demokrasi yang vital yang kebebasan dan keamanannya terus berlanjut, penting tidak hanya bagi orang-orang Taiwan tetapi juga bagi keamanan seluruh dunia," kata Presiden HFX Peter Van Praagh dalam konferensi pers sebelum HFX Taipei dimulai.
HFX adalah organisasi yang berbasis di Washington yang telah menyelenggarakan Forum Keamanan Internasional Halifax di Nova Scotia, Kanada setiap tahun sejak 2009.
"Melalui HFX Taipei, saya ingin membawa demokrasi ke Taipei untuk melihat dan memahami mengapa Taiwan layak mendapatkan persahabatan dan dukungan dari komunitas internasional," tambah Van Praagh.
Acara dua hari itu, yang berakhir Jumat, menampilkan pertemuan antara pejabat pemerintah Taiwan dan pakar asing untuk menjelajahi cara meningkatkan kerja sama dan melindungi masyarakat demokratis, katanya.
Sementara itu, pendiri UMC Robert Tsao (曹興誠), yang membantu menyelenggarakan acara Taipei, mengatakan bahwa dia telah mengetahui tentang HFX sejak tahun lalu dan senang melihat organisasi yang mendukung Taiwan ketimbang Tiongkok.
"Jadi, selama setahun terakhir, Forum Keamanan Internasional Halifax telah mengirim undangan ke banyak teman secara internasional, membantu menarik teman-teman dari Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan seluruh dunia ke Taiwan, untuk berdiri dalam solidaritas untuk demokrasi, kebebasan, dan nilai-nilai bersama."
Dengan menyelenggarakan acara di Taipei, Tsao mengatakan dia ingin mengirim pesan ke dunia bahwa orang-orang Taiwan mungkin memiliki pandangan politik yang berbeda tetapi perbedaan mereka tidak datang dengan mengorbankan keamanan negara.
Dengan ketidakpastian yang dibawa pemerintahan kedua Presiden AS Donald Trump, Tsao mengatakan Taiwan perlu menunjukkan bahwa negara itu menentang upaya aneksasi apa pun dari Republik Rakyat Tiongkok (PRC).
Menurut penyelenggara, acara dua hari ini menampilkan pidato mantan pejabat pemerintah dan ilmuwan di seluruh dunia, termasuk mantan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (蔡英文) dan Akie Abe, istri dari Perdana Menteri Jepang mendiang Shinzo Abe, tentang isu-isu seputar demokrasi, keamanan, ketahanan, dan kemitraan.
Selesai/JC