Taoyuan/Kaohsiung, 3 Jan. (CNA) Kru kabin perempuan China Airlines yang berbasis di Taiwan memperkenalkan seragam baru berbasis celana panjang di bandara pada Rabu (2/1), sebagai bagian dari upaya mempromosikan kesetaraan gender.
Maskapai milik negara tersebut menampilkan kru kabin perempuan mengenakan seragam celana panjang yang didesain dengan kombinasi tiga warna—biru, merah, dan hitam—di Bandara Internasional Taoyuan dan Kaohsiung.
Huang Shih-hui (黃世惠), presiden cabang Kaohsiung maskapai tersebut, mengatakan kepada wartawan lokal bahwa seragam baru tersebut secara resmi diluncurkan pada Rabu sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap kesetaraan gender dan tren global.
Sekarang, kru kabin perempuan maskapai tersebut dapat memilih untuk mengenakan rok atau celana panjang saat bertugas, kata Huang, seraya menambahkan bahwa sebagian besar telah mendaftar untuk menggunakan seragam berbasis celana panjang yang pertama kali diperkenalkan pada November 2024.
Baca juga: Maskapai penerbangan Taiwan ubah kebijakan seragam untuk promosikan kesetaraan gender
Pramugari Hsu Chia-lun (許嘉倫) mengatakan kepada wartawan bahwa seragam baru ini memberikan fleksibilitas yang lebih, mengingat pekerjaan mereka sering mengharuskan berjalan, membungkuk, dan jongkok.
Hsu mengungkapkan rasa terima kasihnya atas upaya serikat pekerja dalam mendorong perubahan tersebut dan atas kesediaan perusahaan untuk mendengarkan dan menerapkan ide tersebut.
Ia kemungkinan merujuk pada Serikat Pramugari Penerbangan Taoyuan, yang mengajukan pengaduan kepada Komisi Hak Asasi Manusia Nasional di bawah Yuan Kontrol pada Juli, yang menemukan bahwa kode pakaian maskapai Taiwan melanggar ketentuan diskriminasi gender yang tercantum dalam Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (CEDAW).
Konvensi PBB tersebut telah dikodifikasi dalam undang-undang Taiwan sejak 2012.
Pramugari Huang Hui-chen (黃慧甄) memuji seragam baru tersebut karena memberikan lebih banyak kehangatan, mengingat ia sering merasa sangat kedinginan saat mengenakan rok dan stoking ketika pergi ke bandara menggunakan bus antar-jemput perusahaan.
Sementara itu, seorang penumpang perempuan bermarga Shih (施) mengatakan bahwa akan baik jika maskapai lain mengikuti langkah serupa, seraya menambahkan bahwa aturan berpakaian pramugari seharusnya mempertimbangkan kebutuhan mereka dan lingkungan kerja.
Selesai/IF