Masalah dermatitis atopik, dokter AUH sarankan beralih ke obat molekul kecil oral

29/12/2024 11:11(Diperbaharui 29/12/2024 11:11)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Dokter spesialis kulit Rumah Sakit Asia University, Shen Guan-yu (kanan). (Sumber: Rumah Sakit Asia University, 24 Desember 2024)
Dokter spesialis kulit Rumah Sakit Asia University, Shen Guan-yu (kanan). (Sumber: Rumah Sakit Asia University, 24 Desember 2024)

Taipei, 29 Des. (CNA) Penggunaan obat molekul kecil oral efektif lebih efisien meredakan gejala dermatitis atopik pada sebuah kasus seorang siswi SMA yang sebelumnya sulit ditangani dengan metode konvensional, menurut dokter dari Rumah Sakit Asia University (AUH).

Menurut rilis dari AUH yang dipublikasikan Selasa (24/12), dokter spesialis kulit mereka, Shen Guan-yu (沈冠宇), menjelaskan bahwa dermatitis atopik adalah penyakit radang kulit kronis yang ditandai dengan rasa gatal dan kulit kering. 

Pasien sering menggaruk area yang terkena hingga kulit menjadi merah, mengelupas, dan terinfeksi, kata Shen, menambahkan bahwa pada kasus yang parah, peradangan ini bisa menyebabkan kulit menebal seperti lumut dan luka luas dengan infeksi bakteri.

Shen juga mengatakan bahwa radang kulit yang menyebar ke seluruh tubuh dapat mengganggu kualitas tidur secara signifikan.

Anak-anak atau remaja yang sedang bersekolah sering menghadapi tekanan psikologis karena penampilan yang berbeda, bahkan dapat mengalami isolasi sosial, tambahnya. 

Dermatitis atopik. (Sumber: Rumah Sakit Asia University, 24 Desember 2024)
Dermatitis atopik. (Sumber: Rumah Sakit Asia University, 24 Desember 2024)

Salah satu pasien, seorang siswi kelas 3 SMA, sebut saja Yen kecil (小妍), sempat menolak untuk bersekolah akibat kondisi ini, kata Shen.

Sedangkan pada anak-anak kecil, tambahnya, rasa gatal yang intens sering membuat darah menempel di sprei, yang memicu kekhawatiran orang tua.

Setelah berdiskusi dengan orang tua Yen, dokter memutuskan untuk mencoba Janus Kinase inhibitor -- obat molekul kecil oral, yang terbukti efektif untuk kasus dermatitis atopik sedang hingga berat, menurut rilis pers AUH. 

Dalam dua hari pengobatan, gejalanya gatal berkurang secara signifikan sehingga pasien dapat kembali fokus belajar, tambah rilis pers tersebut.

Namun, karena obat ini berpotensi memengaruhi indeks darah, fungsi hati, dan ginjal, pasien harus menjalani tes darah setiap tiga bulan untuk memantau efek samping seperti risiko infeksi TBC atau hepatitis B dan C, tambah AUH.

Shen mengingatkan, pasien dermatitis atopik memiliki kulit yang lebih rapuh dan cenderung mudah terinfeksi bakteri akibat peradangan.

Oleh karena itu, menjaga kelembapan kulit dengan penggunaan pelembap sangat penting untuk memperbaiki lapisan pelindung kulit, seperti memperbaiki tembok yang rusak dengan lapisan pelindung, ujarnya.

(Oleh Chao Li-yen dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.