Taichung, 29 Des. (CNA) National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST) Taiwan baru-baru ini memperkenalkan pusat intelijen berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan secara domestik untuk mendukung penggelaran kendaraan udara tak berawak (UAV) di medan perang.
Fasilitas ini dilengkapi dengan platform berbagi intelijen yang mampu menerima dan menampilkan rekaman yang dikirimkan oleh berbagai jenis pesawat nirawak (drone) menuju dasbor pusat, menurut staf NCSIST dalam sebuah acara terbuka kepada media.
Dengan menggunakan AI generatif dan model transformer generatif yang telah dilatih sebelumnya, platform ini dapat menganalisis gambar dari drone dan menghasilkan data yang berguna bagi pusat komando untuk meningkatkan kesadaran situasional bagi personel di lapangan, menurut staf NCSIST.
Rekaman tersebut juga disortir dan disimpan untuk memungkinkan pencarian cepat saat dibutuhkan gambar atau grafik tertentu, menghemat tenaga dan waktu manusia, tambah mereka.
Yeh Chia-fan (葉嘉範), direktur Divisi Penelitian Sistem Aeronautika di NCSIST, mengatakan bahwa institut tersebut bahkan dapat mengintegrasikan rekaman yang ditransmisikan oleh drone MQ-9B yang dibeli Taiwan dari Amerika Serikat dengan platform tersebut.
NCSIST siap memulai proses integrasi sistem segera setelah Angkatan Bersenjata Taiwan mengajukan permintaan, tambah Yeh.
NCSIST juga memamerkan simulator penerbangan UAV yang dilengkapi dasbor digital realistis dan gambar hasil tangkapan muatan optik.
Simulator tersebut mampu mereplikasi berbagai kondisi cuaca dan misi untuk melatih operator drone dan pengendali muatan internal agar terbiasa dengan pengoperasian UAV.
Selain itu, simulator ini bersifat modular sehingga dapat disesuaikan untuk berbagai jenis drone dan misi, atau dihubungkan dengan pusat intelijen berbasis AI untuk mensimulasikan rangkaian transmisi intelijen.
Selesai/IF