Taipei, 31 Des. (CNA) Band metal Indonesia yang berbasis di Taiwan, Jubah Hitam siap tampil di panggung upacara pengibaran bendera negara di luar Kantor Kepresidenan Taiwan di Taipei pada 1 Januari pagi, berharap pemerintah semakin mendukung kegiatan seni yang dilakukan Pekerja Migran Asing (PMA) di Taiwan.
Kepada CNA, David, gitaris sekaligus pendiri Jubah Hitam menyebut selama ini sebagai pekerja migran di Taiwan, ada banyak kesempatan yang bisa digunakan untuk menghabiskan waktu luang dengan hal positif seperti musik. Menurut David, Taiwan cukup terbuka akan hal ini meski dukungan dari pemerintah secara formal mungkin perlu ditingkatkan.
“Semoga semakin banyak kesempatan untuk pekerja migran,” kata gitaris Jubah Hitam tersebut dalam sebuah wawancara eksklusif bersama CNA pada Senin (30/12).
Jubah Hitam merupakan band metal Indonesia yang dibentuk pada 2019 oleh sejumlah pekerja migran Indonesia. Sepanjang karir bermusiknya, band ini telah tampil di sejumlah perhelatan musik di Taiwan baik skala kecil hingga festival besar seperti Megaport Festival di Kaohsiung.
Karya-karya band ini, yang menggali sisi spiritualitas dari keresahan mereka sebagai PMA di Taiwan, kini dirangkum dalam album penuh berjudul “Tirakat Spiritual” yang dirilis belum lama ini.
Menurut David, kesempatan untuk tampil di upacara pengibaran bendera bermula saat mereka tampil di Festival Nuit Blanche di Taipei beberapa waktu lalu. Usai main, penyelenggara yang bertanggung jawab untuk acara upacara bendera menawarkan band yang juga diisi Robby, Haritsyah, Andy Rizky, Dion, dan Feri ini untuk tampil.
“Tentu awalnya grogi ya, tapi kami akan memberikan yang terbaik di panggung nanti dan mengapresiasi undangan pemerintah Taiwan ini,” kata David.
Apalagi, lanjut David, menurut pengamatannya, mayoritas penampilan musik di gedung pemerintahan selalu didominasi oleh musik-musik yang lembut, makanya ia merasa tersanjung ketika bisa menyajikan musik metal yang mereka bawakan ke acara formal negara.
Jubah Hitam nantinya akan membawakan dua lagu dari album debut mereka. Satu lagu bertajuk “Tirakat Spiritual” dan satu lagu bertajuk “Rumah” yang menceritakan perasaan rindu mereka pada tanah air.
Panggung di depan Kantor Kepresidenan Taipei menandai penampilan perdana mereka di 2024, dengan harapan di tahun depan bandnya dapat merekam album kedua dan mungkin menggelar acara bersama komunitas Indonesia pecinta musik metal, Indonesian Metalheads Taiwan (IMTW).
Kepada sesama pekerja migran, David mengajak untuk terus berkarya meski di sela-sela kesibukan kerja. Ia tak memungkiri dengan personel Jubah Hitam yang sebagian tinggal di Chiayi dan sebagian lagi di Taiwan utara membuat situasi band tidak selalu mudah, namun ketika ada cita-cita dan kekompakan, mereka bisa melaluinya.
Leo Chen (陳幼軒), Manajer Umum Idea Advertising & Event Management Limited, mengatakan pemilihan Jubah Hitam mencerminkan penghargaan terhadap kontribusi mereka yang berperan penting dalam infrastruktur dan perkembangan teknologi Taiwan. Selain Jubah Hitam, turut tampil pula Mr. Recycle sebuah grup yang terdiri dari lima insinyur dari Taman Sains Hsinchu.
Baca juga: Band PMI akan guncang acara Hari Tahun Baru Kantor Kepresidenan di Taipei.
Menurut Kantor Kepresidenan, Presiden Lai Ching-te (賴清德) dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim (蕭美琴) akan tiba di acara tersebut sekitar pukul 6.21 pagi untuk berpartisipasi dalam menyanyikan lagu kebangsaan dan pengibaran bendera negara.
Selesai/JA