NHRC upayakan investigasi untuk perusahaan Taiwan di Indonesia yang langgar HAM pekerja

11/11/2024 17:45(Diperbaharui 11/11/2024 17:45)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Wakil kepala NHRC Wang Yu-ling berbincang dengan sejumlah aktivis dari Indonesia dalam sebuah forum di Taipei pada Minggu. (Sumber foto: CNA, 10 November 2024)
Wakil kepala NHRC Wang Yu-ling berbincang dengan sejumlah aktivis dari Indonesia dalam sebuah forum di Taipei pada Minggu. (Sumber foto: CNA, 10 November 2024)

Taipei, 11 Nov. (CNA) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) Taiwan akan mengupayakan investigasi independen kepada perusahaan Taiwan di Indonesia yang melakukan pelanggaran HAM kepada pekerja, disampaikan dalam forum pemaparan laporan kondisi investasi Taiwan di Indonesia di Taipei, Minggu (10/11).

Wakil Kepala NHRC Wang Yu-ling mengatakan bahwa Komnas HAM Taiwan selama ini lebih banyak berfokus pada kondisi pekerja migran Indonesia di Taiwan, dibandingkan situasi pekerja Indonesia di perusahaan-perusahaan Taiwan yang berinvestasi di Indonesia.

Oleh karena itu laporan yang dibawa oleh para pegiat HAM Indonesia ini amat berarti bagi Taiwan untuk ditindaklanjuti.

Didampingi oleh Kepala Divisi NHRC Wang Yao-ching, Wang Yu-ling menjelaskan bahwa, sejauh pengetahuan mereka, pemerintah Taiwan berencana menerapkan sejumlah pengawasan ketika perusahaan Taiwan akan melakukan investasi di luar negeri.

Namun kontrol yang dilakukan terbatas  hanya pada periode awal saja. 

“Saya merasa ini adalah isu yang sangat penting dan akan kami bahas kembali,” kata Wang.

Ia juga menjanjikan akan ada beberapa butir dari laporan yang disampaikan untuk dimasukkan ke rencana aksi nasional NHRC.

Wang menyebut perang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan koneksinya dengan LSM internasional seperti dalam forum ini bisa menjadi pemantau terhadap situasi buruk para pekerja. Apalagi dalam konteks investasi internasional seperti ini ada keterbatasan pemantauan dari aktor negara.

“Karena perusahaan tersebut akan mengikuti aturan yang ada di negara tempat berinvestasi. Oleh karena itu apabila terjadi pelanggaran bisa meminta bantuan pada LSM setempat bekerja sama dengan NGO internasional,” kata dia.

Menggantikan Tiongkok

Dalam forum yang diinisiasi oleh Taiwan Transnational Corporations Watch (TTNC Watch), anggota asosiasi, Ray Cheng dari organisasi non-profit Youth Labor Union 1995 menyatakan seiring dengan kebijakan baru ke arah selatan, investasi Taiwan di Asia Tenggara meningkat sejak 2010.

Pada 2013, data menunjukkan titik silang yang signifikan dari yang semula investasi Taiwan banyak ke Tiongkok menjadi semakin menurun, sebaliknya investasi di Asia Tenggara meningkat pesat imbas dari situasi politik yang hendak membuat Tiongkok tidak lagi jadi pilihan utama Taiwan dalam berinvestasi.

“Asia Tenggara sudah mengganti peran Tiongkok jadi tujuan investasi utama Taiwan dan investasi ke Indonesia sudah memasuki peringkat ketiga menanjak sejak 2010,” kata Ray.

Adapun lima besar perusahaan Taiwan yang berinvestasi di Indonesia adalah bidang finansial dan asuransi; produk manufaktur mineral non-metalik; elektrik dan elektronik; serta pakaian dan produk manufaktur karet.

Namun seiring dengan meningkatnya investasi ini masih ditemukan praktik pelanggaran yang dilakukan perusahaan pada pekerja.

Misalnya, Fuad Abdulgani dari SAFETY dalam pemaparan risetnya tentang kondisi pekerja di perusahaan Taiwan di Indonesia menyatakan masih ditemukan praktik pembungkaman serikat pekerja dan situasi kerja yang tidak aman dan tidak sehat dalam lingkungan pekerjaan.

Sementara perusahaan pertambangan nikel dari Taiwan yang berinvestasi di Sulawesi juga melakukan pencemaran lingkungan. Baca isunya di https://indonesia.focustaiwan.tw/society/202411105002

(Oleh Muhammad Irfan)

Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.