Taipei, 10 Agu. (CNA) Tim ilmuwan Taiwan menemukan bahwa lalat buah memiliki struktur otak yang jauh lebih efisien dan terorganisir daripada yang diketahui sebelumnya, membuka peluang baru bagi penelitian penyakit otak dan pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Menurut sebuah siaran pers yang dirilis Rabu (6/8) oleh National Tsing Hua University, yang memimpin penelitian ini, lalat buah menggunakan jaringan saraf hibrida yang memungkinkan mereka dengan cepat memutuskan bagaimana merespons bau, baik untuk makan atau melarikan diri.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada bulan Mei ini menemukan bahwa otak lalat menggabungkan neuron jenis generalis dan spesialis, menurut salah satu penulis dan ahli saraf Chiang Ann-shyn (江安世).
Chiang menjelaskan bahwa sel generalis memproses beragam jenis bau seperti feromon atau aroma tanaman, sementara sel spesialis berfokus pada isyarat penting seperti bau makanan.
Ia juga menyampaikan bahwa jaringan saraf ini tidak sepenuhnya acak seperti yang dulu diasumsikan, melainkan mengikuti pola yang sebagian terorganisir.
Profesor ilmu saraf Lo Chung-chuan (羅中泉), rekan penulis lainnya, membandingkan sistem ini dengan "kata sandi pintar" — sebagian familiar, sebagian acak — menjadikannya efisien sekaligus aman.
Dengan mempelajari salah satu otak terkecil di alam, kata Chiang, timnya berharap bisa memahami lebih jauh bagaimana otak mengatur perhatian, memori, dan kelangsungan hidup lintas spesies.
Selesai/ML