Seorang imigran di Taoyuan diduga perdagangkan daging anjing

17/09/2024 18:53(Diperbaharui 17/09/2024 18:53)
Kantor Perlindungan Hewan Kota Taoyuan menginspeksi tempat seorang wanita asal Vietnam yang dicurigai menyembelih anjing untuk dijual dagingnya. (Sumber: Kantor Perlindungan Hewan Kota Taoyuan)
Kantor Perlindungan Hewan Kota Taoyuan menginspeksi tempat seorang wanita asal Vietnam yang dicurigai menyembelih anjing untuk dijual dagingnya. (Sumber: Kantor Perlindungan Hewan Kota Taoyuan)

Taoyuan, 17 Sep. (CNA) Kantor Perlindungan Hewan (APO) Kota Taoyuan, Senin (16/9) mengatakan mereka telah menginspeksi tempat seorang wanita asal Vietnam, pemilik sebuah peternakan di Distrik Guanyin, yang dicurigai menyembelih anjing untuk dijual dagingnya selama bertahun-tahun.

APO Taoyuan hari Senin menyatakan, dari hasil inspeksi, tidak ditemukan bukti penyembelihan hewan tersebut, tetapi 28 ekor anjing telah diamankan dan kasus tersebut telah dilimpahkan ke kejaksaan untuk penyidikan.

Lembaga swadaya masyarakat Faith for Animals menyatakan mereka sebelumnya menerima laporan dari APO tentang kasus sterilisasi anjing peliharaan di Distrik Guanyin.

Asosiasi tersebut menjelaskan bahwa dari pengamatan mereka, anjing-anjing di dalam kandang berusia paling tua tidak lebih dari 2 tahun, sedangkan yang lainnya adalah anak anjing yang baru berusia beberapa bulan, bahkan ada yang baru lahir.

Anjing-anjing yang sebelumnya telah disterilkan asosiasi tersebut juga tidak ditemukan, dan interaksi pemilik dengan hewan peliharaannya terlihat tidak biasa, tambah mereka.

Oleh karena itu, kata asosiasi tersebut, mereka menduga bahwa anjing-anjing tersebut bukanlah hewan peliharaan biasa, melainkan dijual untuk diambil dagingnya.

Menurut informasi yang didapat Faith for Animals, pemilik peternakan adalah seorang wanita asal Vietnam yang telah menikah dan tinggal di Taiwan selama bertahun-tahun.

Menurut asosiasi tersebut, suaminya mengatakan bahwa istrinya hanya menyembelih anjing ketika ada pesanan, dengan lokasi penyembelihan di lapangan terbuka di luar rumah.

Setelah disembelih, anjing tersebut langsung diserahkan kepada pemesan untuk dibawa utuh, sehingga tidak meninggalkan jejak, kata asosiasi tersebut mengutip pernyataan suami wanita itu.

Bisnis jual beli daging anjing ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan pekerja migran di sekitar lokasi pun mengetahui adanya aktivitas tersebut di peternakan itu, tambah asosiasi tersebut.

Direktur APO Kota Taoyuan, Wang De-chi (王得吉), mengatakan bahwa, pihaknya pertama kali menerima laporan dugaan penyiksaan dan pembantaian anjing di tempat tersebut pada 12 Agustus, namun saat dilakukan inspeksi, tidak ditemukan bukti.

Namun, karena lingkungan peternakan yang tidak layak, pihaknya memberikan batas waktu untuk perbaikan, tambah Wang.

Pada akhir Agustus, kata Wang, saat melakukan pemeriksaan ulang, tidak ditemukan perbaikan, sehingga APO meminta bantuan Faith for Animals untuk melakukan sterilisasi terhadap anjing-anjing di sana.

Wang menjelaskan, pada 4 September, asosiasi tersebut menyerahkan rekaman suara yang menunjukkan dugaan penyembelihan anjing untuk dijual dagingnya, dan setelah itu APO mengamankan 28 ekor anjing dari tempat kejadian.

Pada 5 September, kata Wang, bersama tim forensik kriminal dan instansi terkait, mereka kembali melakukan inspeksi, dan meskipun tidak ditemukan bukti penyembelihan anjing, ditemukan penyembelihan ilegal terhadap ayam.

Oleh karena itu, kata Wang, mereka akan memberikan sanksi sesuai dengan undang-undang peternakan, dan data terkait kasus ini telah diserahkan ke kejaksaan pada hari berikutnya untuk penyidikan lebih lanjut.

(Oleh Wu Jui-chi dan Jason Cahyadi)

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.