Proyek Taipower dihentikan setelah pekerja migran tewas

19/08/2024 13:44(Diperbaharui 19/08/2024 14:36)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Pekerja migran asal Vietnam tewas karena kecelakaan kerja di proyek konstruksi Kantor Layanan Taipower Tamsui, New Taipei. (Sumber Foto : Otoritas setempat)
Pekerja migran asal Vietnam tewas karena kecelakaan kerja di proyek konstruksi Kantor Layanan Taipower Tamsui, New Taipei. (Sumber Foto : Otoritas setempat)

New Taipei, 19 Agu. (CNA) Seorang pekerja migran asal Vietnam baru-baru ini tewas tertimpa peralatan gantung, karena proyek konstruksi Kantor Layanan Taipower Tamsui, New Taipei diduga tidak melakukan perlindungan yang memadai, menurut Pemerintah Kota (Pemkot) tersebut.

Menanggapi hal ini, Departemen Pekerjaan Umum (PWD) Pemkot mengatakan mereka telah memerintahkan penghentian pekerjaan proyek, sedangkan Kantor Inspeksi Standar Ketenagakerjaan (LSIO) mengatakan bahwa kontraktor diduga lalai dan kasus ini akan ajukan ke kejaksaan untuk penyidikan lebih lanjut.

LSIO menyatakan bahwa kecelakaan kerja yang menimpa seorang tenaga kerja migran Vietnam terjadi di proyek pembangunan “Kantor Layanan dan Pusat Perbaikan Taipower Distrik Tamsui” pada Sabtu (17/8).

LSIO mengatakan, pekerja migran tersebut tertimpa lengan kerangka konstruksi yang roboh, dan walau sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mackay Tamsui, ia tidak berhasil diselamatkan.

PWD menduga kontraktor tidak melakukan perlindungan keselamatan yang memadai, sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja.

LSIO juga mengatakan bahwa untuk mencegah kecelakaan terjadi lagi, mereka telah memerintahkan agar pekerjaan di lokasi segera dihentikan, dan sebelum rencana perbaikan diajukan dan disetujui, pekerjaan tidak boleh dilanjutkan.

Kantor tersebut menyatakan bahwa berdasarkan evaluasi awal, ditemukan ada kelalaian pada kontraktor, dan kasus ini telah diajukan ke kejaksaan setempat untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kontraktor terancam dikenakan denda antara NT$30.000 (Rp14,62 juta) hingga NT$300.000 atas pelanggaran Undang-Undang Keselamatan Kerja, menurut LSIO.

Pihaknya juga mengatakan untuk melindungi hak-hak keluarga korban, mereka akan meminta kontraktor untuk membayar kompensasi kecelakaan kerja dan membantu keluarga korban dalam mengurus bantuan kecelakaan kerja.

(Oleh Huang Hsu-sheng dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.