Taipei, 29 Juli (CNA) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menekankan perlunya lembaga pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan Muslim di Taiwan baik lokal maupun imigran yang belakangan diyakini jumlahnya meningkat.
Ketua PCINU Taiwan Didik Purwanto dalam sambutannya pada acara istighosah di Kantor PCINU Taipei hari Minggu (28/7) mengatakan, lembaga ini bisa dibangun dalam berbagai macam bentuk baik masjid atau lebih umum lagi Islamic Center. Upaya ini juga merupakan bagian dari visi PCINU Taiwan yang tidak hanya mensyiarkan agama Islam di Taiwan, tetapi juga menghidupkan Islam di Taiwan.
Menurut Didik, berdasarkan penglihatan di lapangan, sudah banyak masyarakat lokal Taiwan yang kini memeluk agama Islam. Namun, sayangnya kebanyakan dari mereka yang menjadi mualaf ini tidak memiliki banyak ruang untuk mempelajari keyakinan barunya.
“Oleh karena itu, lembaga seperti ini penting agar mualaf tidak hanya syahadat (mengaku keislamannya saja) tetapi juga ada program-program berkelanjutan,” kata Didik.
Tak hanya itu, Didik menambahkan, masyarakat Indonesia yang merantau ke Taiwan juga punya latar belakang keislaman yang beragam. Banyak yang sudah Islam sejak lahir, tetapi baru memiliki kesempatan untuk belajar agama justru ketika tinggal di Taiwan. Sehingga, jika lembaga ini bisa terwujud akan banyak sekali penerima manfaatnya.
“Atau orang tua Muslim yang bingung ke mana memberikan pendidikan agama Islam untuk anak-anaknya,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini sudah ada tempat yang pihaknya incar untuk mewujudkan rencana ini. Namun menurut Didik, cara yang ditempuh bukan melalui pembelian tetapi lewat serangkaian metode birokrasi yang disiapkan oleh PCINU.
“Hal seperti ini bukan baru sebetulnya. Pernah dilakukan oleh Muslim di Amerika. Dengan daya tawar kita, yang punya warga Indonesia lebih dari 280 ribu harusnya kita juga mampu dan bisa,” ucap Didik.
Selain Asosiasi Muslim Tionghoa (CMA) yang banyak melakukan kegiatan pendidikannya di Masjid Agung Taipei, kebanyakan lembaga pendidikan Islam di Taiwan masih sporadis (kurang teratur) mengingat populasi Muslim di Taiwan yang juga sedikit.
Berdasarkan data yang dilansir dari Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Perburuhan Departemen Luar Negeri AS pada 2007, Muslim di Taiwan hanya 0,3 persen dari total populasi di Taiwan. Selain itu jumlah yang besar berasal dari para imigran Muslim yang di antaranya berasal dari Indonesia.
Adapun selain PCINU, ada juga sejumlah organisasi Islam Indonesia lain yang berbasi di Taiwan, seperti Pengurus Cabang Internasional Muhammadiyah Taiwan, Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT), Ikatan Warga Muslim Indonesia di Taiwan (IWAMIT), Ikatan Muslim Indonesia Taiwan (IMIT) Taichung, dan lain sebagainya.
Selesai/JC/ ML