Taipei, 20. (CNA) Sejumlah aktivis yang menentang pengaruh politik Tiongkok menggelar aksi massa di Kota Taipei pada Sabtu (19/4) untuk mengajak orang-orang menentang legislator partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT) dan mendukung kampanye pemakzulan yang menargetkan mereka.
Unjuk rasa tersebut, berjudul "Tolak Front Bersatu, Lindungi Taiwan", diselenggarakan penggiat YouTube Pa Chiung (八炯) dan Alianansi Relawan Anti-Komunis, Pelindung Taiwan -- sebuah grup yang mendukung upaya pemakzulan di seluruh Taiwan yang menargetkan legislator KMT.
Berlangsung dari pukul 2-7 sore, acara tersebut menarik sekitar 55.000 orang turun ke Bulevar Ketagalan di depan Gedung Kantor Kepresidenan di Taipei, menurut para penyelenggara.
"Dengan 2027 dianggap sebagai tahun yang paling mungkin untuk invasi Tiongkok ke Taiwan, apakah masih ada waktu bagi kita?" kata Pa Chiung.
"Seiring berjalannya waktu, bukankah kita harus bertindak sekarang untuk memakzulkan legislator yang terlihat sebagai pro-Partai Komunis Tiongkok (CCP) serta melemahkan pertahanan nasional dan persatuan sosial kita?" katanya, berpendapat bahwa KMT "Sudah tidak bisa diselamatkan."
Pa Chiung mengatakan ancaman sebenarnya bagi Taiwan terletak di dalam Legislatif, berpendapat bahwa negara harus lebih dulu menghilangkan kolaborator CCP untuk "Memiliki peluang lebih baik untuk melawan invasi Tiongkok."
Di antara mereka yang naik ke panggung untuk memberikan komentar adalah legislator Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa dan relawan yang terlibat dalam kampanye pemakzulan legislator KMT di seluruh Taiwan.
Sementara itu, Ketua KMT Eric Chu (朱立倫) dalam sebuah acara di Kabupaten Taitung pada Sabtu mengkritik DPP karena menyalahgunakan kekuasaan yudisial untuk menargetkan partai oposisi, seraya berusaha menyingkirkan legislator KMT melalui kampanye pemakzulan skala besar.
"Jika Anda tidak mengangkat suara Anda sekarang, maka suatu hari, ketika demokrasi hilang dan kesamarataan dan keadilan tidak lagi ada di Taiwan ... itu akan menjadi saat Taiwan kita jatuh ke waktu tergelapnya," kata Chu.
Meneriakkan slogan "Lawan Pemakzulan Jahat, Lawan Diktator," ia mengajak orang-orang untuk bergabung dalam unjuk rasa yang dijadwalkan Sabtu berikutnya, juga di Bulevar Ketagalan. Ia juga mengimbau pemilih Taitung untuk memberikan suara "Tidak" dalam pemakzulan.
Dalam mekanisme pemakzulan Taiwan, para pengaju harus mendapatkan tanda tangan setidaknya 10 persen pemilih yang memenuhi syarat di sebuah daerah pemilihan pada tahap kedua proses setelah mendapatkan 1 persen yang diperlukan pada tahap pertama agar pemungutan suara dapat diadakan.
Pemungutan suara pemakzulan harus diadakan dalam waktu 20 hingga 60 hari setelah Komisi Pemilihan Pusat mengonfirmasi ambang batas 10 persen telah terpenuhi.
Pemakzulan dianggap berhasil jika jumlah suara sah yang mendukung melebihi yang menentang, dan jumlah suara yang mendukung mencapai setidaknya seperempat dari semua pemilih yang memenuhi syarat di daerah pemilihan.
Selesai/