Taipei, 10 Apr. (CNA) Taiwan akan segera mempercepat pembelian barang dan senjata Amerika serta menghapus hambatannya terhadap perdagangan bebas, tulis Presiden Lai Ching-te (賴清德) dalam sebuah artikel opini pada Kamis (10/4), sebagai respons terhadap langkah tarif impor Presiden AS Donald Trump.
Dalam artikel berjudul "Taiwan Punya Taiwan Peta Jalan untuk Hubungan Dagang AS yang Lebih Dalam" yang diterbitkan Bloomberg pada Kamis pagi waktu Taiwan, Lai menguraikan empat poin utama strategi Taiwan dalam merespons kebijakan tarif Trump.
Beberapa jam setelah tarif impor tersebut mulai berlaku pada Rabu malam, Trump mengumumkan penangguhan selama 90 hari namun tetap memberlakukan tarif dasar universal sebesar 10 persen bagi sebagian besar negara, dengan pengecualian Tiongkok yang dikenai sebesar 125 persen.
Dalam opini Lai yang diterbitkan oleh Bloomberg pada Kamis pagi (waktu Taiwan), ia mengatakan bahwa pertama, seperti negara lain, Taiwan akan melakukan negosiasi perdagangan dengan AS terkait tarif.
"Sementara Taiwan sudah mempertahankan tarif rendah, dengan tingkat nominal rata-rata 6 persen, kami bersedia untuk memotong tarif ini menjadi nol berdasarkan prinsip resiprokal dengan AS," tulisnya.
"Dengan menghapus sisa-sisa hambatan terhadap perdagangan bebas dan adil, kami berusaha mendorong aliran perdagangan dan investasi yang lebih besar antara dua ekonomi kita."
Taiwan juga akan berupaya mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dengan mempercepat pembelian energi, produk pertanian, dan barang industri dari AS, tambahnya.
Selain itu, Taiwan akan melakukan pembelian senjata tambahan yang penting untuk pertahanan diri dari ancaman Tiongkok. Lai mencatat bahwa pembelian tersebut tidak tercermin dalam neraca perdagangan.
Sebagai poin ketiga, Lai mengungkapkan bahwa Taiwan akan membentuk tim lintas lembaga bernama "Tim Investasi AS" untuk memfasilitasi peningkatan investasi di Amerika Serikat, di mana perusahaan Taiwan — termasuk TSMC — saat ini mendukung sekitar 400.000 lapangan kerja di seluruh 50 negara bagian.
Poin terakhir dari rencana inti Taiwan adalah penghapusan hambatan terhadap perdagangan bebas. Lai menambahkan bahwa pemerintahannya akan menanggapi kekhawatiran AS mengenai "Pengendalian ekspor dan pengiriman ulang barang murah secara tidak sah melalui Taiwan."
"Langkah-langkah ini membentuk dasar dari peta jalan komprehensif tentang bagaimana Taiwan akan menavigasi lanskap perdagangan yang berubah, mengubah tantangan dalam hubungan ekonomi Taiwan-AS menjadi peluang baru untuk pertumbuhan, ketahanan dan penyesuaian strategis," tulis Lai.
"Di tengah ketidakpastian global yang meningkat dan meningkatnya agresivitas Tiongkok, hubungan dagang yang lebih erat bukan sekadar urusan ekonomi, tetapi menjadi pilar penting bagi keamanan kawasan," katanya.
Beberapa jam setelah artikel Lai diterbitkan, Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari dan pemerintahannya mengatakan bahwa sebagian besar negara, termasuk Taiwan, telah mulai melakukan negosiasi perdagangan dengan AS.
Pada Rabu, Lai, yang juga menjabat sebagai ketua Partai Progresif Demokratik (DPP), mengatakan dalam rapat komite pusat DPP bahwa sangat penting bagi Taiwan untuk bekerja sama dengan negara-negara demokrasi dan belahan bumi utara, termasuk AS, demi memperluas jangkauan ekonomi global dan menjauhkan diri dari pengaruh ekonomi Tiongkok.
Selesai/JC
