Taipei, 3 Mar. (CNA) Pemerintah Taiwan telah mengecam upaya berkelanjutan Tiongkok untuk merusak hubungan diplomatik Taiwan dengan Palau melalui dugaan aktivitas ilegal oleh organisasi kriminal di sana, menyusul sebuah laporan lembaga pemikir baru-baru ini yang mempublikasikan upaya semacam itu.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (2/3), Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan mengatakan mereka sudah memerhatikan bahwa Republik Rakyat Tiongkok (PRC) telah menggunakan pengusaha dan/atau organisasi kriminal untuk menyusup ke Palau selama bertahun-tahun dengan kedok pengembangan tanah dan investasi.
MOFA mengatakan bahwa jaringan kriminal tersebut diduga terlibat dalam pencucian uang, perjudian, penipuan, dan aktivitas ilegal lainnya untuk menyusup dan memaksa Palau secara ekonomi, untuk itu MOFA mengeluarkan kecaman keras.
MOFA mengatakan ini atas permintaan komentar dari CNA tentang peringatan baru-baru ini dari lembaga pemikir Amerika bahwa Tiongkok menggunakan organisasi kriminal transnasional untuk memajukan agendanya di Palau, yang menurutnya bisa merusak hubungan diplomatik Taiwan dengan negara tersebut.
Dalam laporan tersebut, Pacific Economics mengatakan organisasi kriminal transnasional telah melakukan investasi di Palau, yang merupakan salah satu taktik yang digunakan Tiongkok untuk memberikan pengaruh di negara kepulauan tersebut.
Sebuah media Palau, Island Times, mengutip laporan tersebut sebagai peringatan bahwa infiltrasi perusahaan kriminal ke dalam ekonomi Palau dapat mencegah investor sah, merusak reputasi investasi negara dan industri pariwisata.
Proyek yang berafiliasi dengan PRC yang berusaha mengamankan tanah dan infrastruktur juga bisa merusak kedaulatan Palau dan mengganggu perannya yang strategis di Pasifik, kata lembaga pemikir tersebut, menurut Island Times.
Jarod Baker, salah satu pendiri Pacific Economics, mengatakan kepada CNA pada Sabtu bahwa meskipun Palau secara formal mengakui Taiwan dan tidak menganut kebijakan satu Tiongkok, organisasi kriminal dapat membantu Beijing mengisi celah di area dimana upaya kementerian luar negeri Tiongkok mungkin kurang.
"[Sindikat kejahatan] digunakan untuk secara diam-diam membawa uang, orang, dan elemen lainnya," katanya.
Dalam pernyataannya, MOFA membandingkan keterlibatan Taiwan dengan Palau dibanding Tiongkok, di mana Taiwan telah bekerja sama dengan Palau dengan mendorong bisnis Taiwan untuk berinvestasi di sekutu Pasifik, meningkatkan "Pengembangan bisnis Palau yang lebih makmur."
Palau adalah salah satu dari 12 negara di seluruh dunia yang menjaga hubungan diplomatik dengan Taipei alih-alih Beijing.
Presiden Palau Surangel Whipps, Jr., yang memulai masa jabatan keduanya pada Januari, telah mendukung Taiwan sejak ia pertama kali menjabat pada tahun 2021 dan berulang kali menuding Tiongkok menekan Palau untuk berpindah pihak dengan memanfaatkan pariwisata.
Selesai/JC