Taipei, 16 Mei (CNA) Menteri luar negeri dan kesehatan hari Jumat (16/5) mengatakan bahwa akan menjadi "Kerugian bagi dunia" jika Taiwan dikecualikan dari Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pekan depan untuk tahun kesembilan berturut-turut.
Sidang WHA ke-78, pertemuan pengambilan keputusan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), akan diadakan di Jenewa pada 19-27 Mei.
Hingga Jumat, Taiwan -- yang dikecualikan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) -- belum menerima undangan.
Dengan kemungkinan Taiwan kembali dikecualikan dari WHA tahun ini, Menteri Kesehatan Chiu Tai-yuan (邱泰源) mengatakan dalam konferensi pers di Taipei bahwa pemerintah "Tidak akan menyerah" untuk mendapatkan undangan.
"Kami (Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan) akan terus bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri hingga detik terakhir," kata Chiu.
Taiwan adalah pemimpin global dalam perawatan medis dan pencegahan penyakit, dan mengecualikan Taiwan dari berbagi pengalaman adalah "Kerugian bagi dunia" dan tidak adil bagi rakyat Taiwan, ujarnya.
Senada dengan itu, Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung (林佳龍) mengatakan Taiwan adalah pemain utama dalam bidang semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) -- keduanya sangat penting untuk kebijakan kesehatan masa depan -- dan pengecualian Taiwan dari WHO adalah "Kerugian tidak hanya bagi Taiwan tetapi juga bagi seluruh dunia."
Ia mengatakan pengunduran diri Amerika Serikat dari WHO akan memberikan tekanan pada organisasi tersebut, dan jika badan internasional baru dengan fungsi serupa didirikan, "Taiwan pasti akan menjadi yang pertama mendaftar."
"Hanya karena kami tidak ada di WHO bukan berarti kami tidak bisa melakukan apa-apa," tambah Lin.
Meskipun tidak menerima undangan, Chiu akan memimpin delegasi Taiwan yang berangkat Jumat malam ke Jenewa untuk menghadiri acara-acara yang mendorong diikutsertakannya Taiwan di WHA, melanjutkan praktik sebelumnya.
Chiu mengatakan tujuannya adalah untuk menggalang dukungan bagi partisipasi Taiwan di WHA sebagai pengamat dan untuk keterlibatan penuh dalam semua pertemuan dan mekanisme WHO, termasuk Perjanjian Pandemi WHO yang diperkirakan akan diadopsi pada sidang tahun ini.
Disusun setelah pandemi COVID-19, Perjanjian Pandemi WHO bertujuan memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi, dengan elemen kunci termasuk sistem Akses Patogen dan Pembagian Manfaat serta langkah-langkah terkait ketersediaan diagnostik, terapeutik, dan vaksin, menurut WHO.
Ketika ditanya CNA bagaimana pemerintah mempersiapkan diri atas pengecualian Taiwan dari perjanjian tersebut, Chiu mengatakan negara akan terus memperkuat kesiapsiagaan domestik, termasuk mempercepat pengembangan vaksin melalui satuan tugas khusus yang dibentuk di bawah Komite Promosi Taiwan Sehat Kantor Kepresidenan.
Selesai/JC