Taipei, 26 Feb. (CNA) Putusnya kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Pulau Utama Taiwan dengan Kabupaten Penghu pada Selasa (25/2) tidak berdampak pada pengguna, dan perbaikannya diperkirakan selesai paling lambat Mei, menurut operator kabel tersebut.
Chunghwa Telecom mengatakan pada Selasa bahwa kabel-kabel cadangan dan teknologi gelombang mikro memastikan bahwa semua layanan komunikasi -- termasuk lalu lintas telepon seluler dan internet -- tetap terjaga meskipun kabel Taiwan-Penghu No. 3 terputus sekitar pukul 3 pagi di hari yang sama.
Perusahaan telekomunikasi milik negara sebagian itu juga menegaskan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan dan mencari kompensasi melalui jalur hukum, mengingat adanya dugaan bahwa kabel tersebut sengaja dipotong.
Sebelumnya pada Selasa, sebuah kapal berdaftar Togo dinaiki dan awak kapal Tiongkok ditahan oleh otoritas Taiwan setelah Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA) menerima laporan bahwa kabel bawah laut telah diputus.
Kapal tersebut telah berada di dekat kabel sejak 22 Februari, menurut CGA.
Berbicara dalam RightsCon 2025, sebuah konferensi hak asasi manusia di Taipei pada Selasa, Juru Bicara Kantor Kepresidenan Lii Wen (李問) menegaskan bahwa "Taiwan harus terus memperkuat perlindungan kabel bawah laut dan ketahanan komunikasi."
Merujuk pada dugaan keterlibatan Partai Komunis Tiongkok dalam insiden pemutusan kabel yang terjadi belakangan ini, Lii menekankan pentingnya kerja sama dan pertukaran pengalaman dengan mitra internasional untuk membangun "Rantai pasokan teknologi komunikasi yang bebas dari pengaruh Tiongkok."
"Perlindungan kabel bawah laut harus dianggap sebagai masalah keamanan nasional," lanjut juru bicara tersebut, menjelaskan bahwa "Mempertahankan komunikasi yang stabil dan lancar sangat penting untuk menjaga lingkungan politik demokratis."
Selesai/IF