Taipei, 12 Feb. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) pada Selasa (11/2) bertemu dengan delegasi Eswatini yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Thulisile Dladla dan menyatakan harapan untuk meningkatkan kerja sama bilateral.
Hubungan antara Taiwan, yang secara formal dikenal sebagai Republik Tiongkok, dan Eswatini telah berlangsung lebih dari lima dekade, melalui berbagai kerjasama di bidang pertanian, ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan kesehatan, di antara bidang lainnya, kata Lai dalam pertemuan tersebut di Kantor Kepresidenan.
Lai menambahkan bahwa ia berharap untuk menjalin lebih banyak kemitraan antara kedua pihak, yang menjalin hubungan formal pada tahun 1968, di semua bidang.
Dalam menghadapi ancaman dari rezim otoriter, Taiwan dan Eswatini harus terus saling mendukung di panggung internasional, kata Lai, seraya berterima kasih atas dukungan Eswatini terhadap upaya Taiwan untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional.
Sementara itu, Dladla, yang tiba di Taiwan pada Senin untuk kunjungan lima hari atas undangan Taipei, memuji bantuan Taiwan dalam membangun infrastruktur dan mendorong pembangunan nasional Eswatini sebagai "Perubahan besar dalam kehidupan."
"Kami menyampaikan rasa terima kasih kami yang abadi, dukungan kami yang teguh, dan komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap kemitraan besar ini [antara kedua pihak]," tambah Dladla, yang sebelumnya menjabat sebagai diplomat tertinggi Eswatini dari 2018 hingga 2023.
Eswatini, sebuah negara tanpa akses ke laut di Afrika Selatan, adalah satu-satunya sekutu diplomatik Taiwan di Afrika, dan salah satu monarki absolut terakhir di dunia yang telah diperintah oleh Raja Mswati III sejak 1986.
Selesai/IF