Ribuan orang berkumpul untuk dukung Ko Wen-je dan kecam pemerintahan DPP

12/01/2025 13:58(Diperbaharui 12/01/2025 13:58)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Ribuan orang berkumpul di Taipei hari Sabtu untuk mendukung pendiri Partai Rakyat Taiwan, Ko Wen-je. (Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)
Ribuan orang berkumpul di Taipei hari Sabtu untuk mendukung pendiri Partai Rakyat Taiwan, Ko Wen-je. (Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)

Taipei, 12 Jan. (CNA) Ribuan orang berkumpul di Taipei pada Sabtu (12/1) untuk mendukung Ko Wen-je (柯文哲), pendiri Partai Rakyat Taiwan (TPP) yang telah dituntut dan ditahan atas dugaan korupsi, dan untuk menyuarakan kemarahan mereka atas apa yang mereka anggap sebagai penganiayaan politik oleh pemerintah.

Pada hari yang dingin dan gerimis itu, pendukung partai pendatang baru tersebut berkumpul di Liberty Square, dengan banyak yang berdesakan di Jalan Zhongshan S., untuk menunjukkan solidaritas mereka untuk mantan Wali Kota Taipei tersebut.

Penyelenggara mengatakan pada sore hari lebih dari 50.000 orang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Pelaksana Tugas Ketua TPP, Huang Kuo-chang (depan, keempat dari kanan) bersama peserta aksi lainnya di panggung unjuk raksa Sabtu. (Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)
Pelaksana Tugas Ketua TPP, Huang Kuo-chang (depan, keempat dari kanan) bersama peserta aksi lainnya di panggung unjuk raksa Sabtu. (Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)

Dengan latar belakang panggung yang menunjukkan gambar Presiden Lai Ching-te (賴清德) yang tampak serius dan Kantor Kepresidenan, banyak peserta yang mengecam dugaan apa yang mereka anggap sebagai penganiayaan politik terhadap Ko oleh pemerintahan Partai Progresif Demokratik (DPP).

Berbicara kepada wartawan di acara tersebut, Pelaksana Tugas Ketua TPP, legislator Huang Kuo-chang (黃國昌) mengatakan tujuan utama dari unjuk rasa tersebut adalah untuk "Mengecam otoritarianisme hijau" -- mengacu kepada DPP.

"Terlepas dari afiliasi partai, rakyat Taiwan harus bersatu untuk menuntut agar Presiden Lai Ching-te berhenti mencampuri hukum dan mengembalikan kepada kami sistem yudisial yang murni dan independen," tambahnya.

Peserta aksi Sabtu menggunakan properti bergaya Revolusi Kebudayaan Tiongkok yang digerakkan Mao Zedong untuk menggambarkan DPP. (Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)
Peserta aksi Sabtu menggunakan properti bergaya Revolusi Kebudayaan Tiongkok yang digerakkan Mao Zedong untuk menggambarkan DPP. (Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)

Ko (65) dituntut kejaksaan Taipei pada 26 Desember atas dugaan suap dan bentuk korupsi lainnya dalam kaitannya dengan transaksi lahan yasan pada masa jabatannya yang kedua sebagai wali kota Taipei dari 2018 hingga 2022, dan saat ini sedang ditahan.

Ia juga dituntut atas penggelapan donasi politik kepada TPP selama pemilihan presiden 2024, membuatnya menghadapi hukuman penjara total hingga 28,5 tahun.

Setelah Ko mengundurkan diri sebagai ketua TPP, Huang menjadi pelaksana tugasnya pada awal tahun dan memanggil unjuk rasa Sabtu.

(Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)
(Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)

Beberapa legislator oposisi utama Kuomintang (KMT), yang telah bekerja sama dengan TPP untuk mendorong beberapa RUU di Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) saat ini, juga menunjukkan dukungan mereka di acara tersebut.

Di antara para legislator KMT yang hadir adalah Hsieh Lung-chieh (謝龍介), Weng Hsiao-ling (翁曉玲), Hsu Chiao-hsin (徐巧芯), dan Lo Chih-chiang (羅智強).

Hsieh menuduh pemerintah DPP menggunakan sistem yudisial sebagai alat untuk keuntungan politiknya, berpendapat jika pemerintah telah menargetkan Ko, mereka mungkin akan mengejarnya atau individu lainnya di masa depan.

Mengomentari unjuk rasa tersebut, juru bicara DPP Wu Cheng (吳崢) sebelumnya mengatakan bahwa menurutnya sangat disayangkan TPP dan KMT telah berusaha untuk menyerang sistem yudisial dan merasionalisasi praktik korup mereka ketika anggota mereka terlibat dalam kasus hukum.

(Oleh Teng Pei-ju dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

(Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)
(Sumber Foto : CNA, 11 Januari 2025)
How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.