Taipei, 23 Apr. (CNA) Seorang pria yang divonis sepuluh tahun penjara karena menikam dua penumpang di MRT Taichung telah menerima pengurangan hukuman tiga bulan setelah mencapai penyelesaian dengan satu dari dua korban, menurut pernyataan Pengadilan Tinggi Cabang Taichung pada Rabu (23/4).
Pria bermarga Hung (洪) (20) itu awalnya dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara atas percobaan pembunuhan dan membahayakan keselamatan publik, setelah menikam seorang pria bermarga Hsu (許) (27) dan seorang siswa SMA bermarga Lu (呂) (17) di kereta MRT Taichung pada Mei tahun lalu.
Namun, setelah mempertimbangkan bahwa Hung telah mencapai penyelesaian dengan Lu, pengadilan memutuskan untuk mengurangi hukuman atas percobaan pembunuhan, menurut pernyataan tersebut.
Berdasarkan pengakuan dari Hung sebelumnya, jenis dan ketajaman pisau yang ia gunakan, serta fakta bahwa ia menikam bagian tubuh atas dan kepala korban, yang menyebabkan luka serius, pengadilan tinggi memutuskan bahwa Hung memang berniat membunuh, dan bantahannya atas percobaan pembunuhan tidak dapat dipercaya.
Ditanya tentang keputusan pengadilan terbaru, ayah Lu mengatakan kepada seorang reporter CNA melalui telepon bahwa putranya memutuskan untuk memaafkan Hung, memberinya kesempatan kedua.
Menurut kejaksaan, insiden tersebut terjadi pada 21 Mei, ketika Hung menggunakan tiga pisau untuk menyerang penumpang secara acak di kereta MRT Taichung, melukai dua orang, sebelum ia ditaklukkan penumpang lain.
Dalam penyidikan, Hung mengatakan kepada jaksa bahwa ia tidak puas dengan keadaan masyarakat Taiwan dan ingin membuat pernyataan dengan membunuh seseorang, kata kejaksaan.
Ia memilih untuk melakukan penyerangan pada peringatan kesepuluh serangan MRT Taipei pada 21 Mei 2014, di mana seorang penumpang bernama Cheng Chieh (鄭捷) membunuh empat orang dan melukai 22 lainnya dengan pisau.
Setelah melakukan penyidikan, kejaksaan menuntut Hung dengan percobaan pembunuhan dan intimidasi publik pada Juni tahun lalu.
Putusan ini masih bisa diajukan banding.
Selesai/ML