Taipei, 18 Des. (CNA) Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taiwan telah menyalahgunakan lebih dari NT$50 juta (Rp24,7 miliar) dari "Dana Stabilisasi Ketenagakerjaan", yang berasal dari kontribusi pemberi kerja pekerja migran di sektor tertentu, menurut badan audit pemerintah tertinggi Taiwan.
Dalam sidang legislatif pada Selasa sore (17/12), legislator oposisi Kuomintang (KMT) Liao Hsien-hsiang (廖先翔) menanyakan kepada Auditor Jenderal Chen Jui-min (陳瑞敏) apakah dana tersebut akan dikembalikan.
Chen menjawab bahwa dana itu akan dikembalikan, dan menambahkan bahwa penyelidikan awal oleh Kantor Audit Nasional (NAO) menemukan bahwa total penyalahgunaan dana telah melampaui NT$50 juta.
Penggunaan dana tersebut baru-baru ini menjadi sorotan setelah anggota parlemen Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, Lin Shu-fen (林淑芬), menuduh mantan Menteri Ketenagakerjaan Hsu Ming-chun (許銘春) menggunakan dana tersebut untuk mengadakan konser pada bulan September.
Konser tersebut, di mana Hsu tampil bernyanyi di atas panggung, diadakan untuk memperingati 20 tahun pemberlakuan Undang-Undang Kesetaraan Gender dalam Ketenagakerjaan.
Legislator Huang Kuo-chang (黃國昌) dari Partai Rakyat Taiwan (TPP) mengatakan bahwa investigasinya menemukan bahwa Hsu telah menghabiskan NT$3,56 juta dari dana stabilisasi ketenagakerjaan untuk acara tersebut.
Dana stabilisasi ketenagakerjaan terdiri dari biaya stabilisasi ketenagakerjaan bulanan yang dibayar oleh pemberi kerja pekerja migran di sektor tertentu, termasuk nelayan, pengasuh domestik, pembantu rumah tangga, dan pekerja konstruksi yang terlibat dalam proyek pemerintah pusat tertentu.
Dana tersebut dimaksudkan untuk mendanai kebijakan dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif dari perekrutan pekerja migran terhadap pekerja lokal di pasar kerja Taiwan.
Legislator Chung Chia-pin (鍾佳濱) dari DPP menanyakan kepada Chen bagaimana NAO bermaksud menangani penyalahgunaan tersebut. Chen menjawab bahwa kasus yang melibatkan pengadaan akan diteruskan ke kejaksaan, sementara kasus yang melibatkan kelalaian akan ditangani oleh Yuan Kontrol, badan pengawas tertinggi Taiwan.
Chen juga menyetujui permintaan legislator TPP Lin Yi-chun (林憶君) untuk melacak pengeluaran dana selama lima tahun terakhir, bukan hanya tiga tahun seperti cakupan penyelidikan NAO saat ini.
Selesai/IF