Survei: Sepertiga perusahaan Taiwan berencana tambah karyawan awal tahun depan

16/12/2024 18:04(Diperbaharui 16/12/2024 18:24)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Pengunjung ke pameran pekerjaan kampus berkumpul di Royal Palm Boulevard di National Taiwan University. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA).
Pengunjung ke pameran pekerjaan kampus berkumpul di Royal Palm Boulevard di National Taiwan University. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA).

Taipei, 16 Des. (CNA) Sekitar sepertiga perusahaan di Taiwan berencana menambah jumlah karyawan pada kuartal pertama tahun depan, menurut survei yang dilakukan oleh ManpowerGroup, sebuah perusahaan konsultasi sumber daya manusia.

Hasil survei dari 645 perusahaan menunjukkan 33 persen dari mereka berniat merekrut lebih banyak pekerja. Sementara itu, 17 persen memperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan, dan 48 persen menyatakan rencana perekrutan tidak berubah dibandingkan tahun ini.

Setelah penyesuaian musiman, indeks prospek perekrutan bersih Taiwan secara keseluruhan untuk Januari hingga Maret 2025 berada di angka 17 persen, naik dari 16 persen di kuartal sebelumnya tetapi turun dari 19 persen pada periode yang sama tahun 2024.

Sektor transportasi/logistik/otomotif menunjukkan prospek perekrutan terkuat pada kuartal pertama 2025, dengan indeks mencapai 48 persen, naik tajam dari 22 persen di kuartal sebelumnya.

ManpowerGroup mengatakan bahwa kekurangan pengemudi menjadi salah satu alasan utama lonjakan ini, terutama di tengah meningkatnya volume penumpang dan kargo di Bandara Internasional Taoyuan, serta rencana rekrutmen untuk terminal ketiga yang akan beroperasi pada 2027.

Sektor keuangan/asuransi/properti berada di peringkat kedua dengan indeks 31 persen, sedikit turun dari 32 persen pada kuartal sebelumnya.  

ManpowerGroup mengatakan bahwa dengan pertumbuhan FinTech yang cepat di negara tersebut dan upaya pemerintah untuk menjadikan Taiwan sebagai pusat manajemen aset di Asia, permintaan untuk ahli dalam bidang akuntansi, hukum, manajemen bisnis, dan teknik elektro tetap tinggi.

Sebaliknya, sektor energi dan utilitas mencatat prospek terendah, dengan indeks turun drastis ke minus 48 persen dari 30 persen di kuartal sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan tarif kendaraan listrik (EV) di AS, turunnya harga minyak mentah, serta ketidakpastian kebijakan energi nuklir di Taiwan, yang berdampak negatif pada investasi energi terbarukan seperti komponen EV dan baterai, menurut survei tersebut.

Di Asia Pasifik, Taiwan berada di posisi keempat dalam indeks prospek perekrutan, di bawah India (40 persen), Tiongkok (29 persen), dan Singapura (25 persen). Hong Kong menempati posisi terendah dengan 6 persen.

Diantara 42 ekonomi yang disurvei di seluruh dunia, ManpowerGroup mengatakan sebanyak 41 mengalami peningkatan perekrutan pada kuartal pertama, sementara hanya satu yang diperkirakan akan mengurangi jumlah pekerja.

(Oleh Liu Chien-ling, Frances Huang, dan Jennifer Aurelia)  

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.