Taipei, 19 Okt. (CNA) Pemerintah Taiwan memutuskan Institut Amerika di Taiwan (AIT) sebagai pemenang lelang paket pengadaan senjata untuk dua jenis pesawat nirawak serang yang dijadwalkan akan dikirim pada tahun 2030.
Menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional pada hari Selasa dan dipunggah di situs web Sistem Pengadaan Pemerintah, penawaran tersebut adalah untuk dua armada pesawat nirawak serang yang mampu menargetkan personel dan lapis baja, serharga NT$1,74 miliar (Rp8,7 triliun) dan NT$3,53 miliar.
Pesawat nirawak untuk menyerang personel merujuk pada penjualan 720 drone serangan Switchblade 300 ke Taiwan, yang telah disampaikan oleh Defense Security Cooperation Agency (DSCA) AS kepada Kongres pada 18 Juni dan memiliki periode validitas kontrak hingga 30 November 2029.
Sementara itu, pesawat nirawak untuk menyerang lapis baja merujuk pada penjualan 291 ALTIUS 600M-V ke Taiwan, yang juga telah disampaikan kepada Kongres pada 18 Juni dan memiliki periode validitas kontrak yang berakhir pada 31 Desember 2027.
Sebelumnya, Angkatan Darat Taiwan mengatakan bahwa pesawat nirawak telah menjadi standar bagi pasukan tempur yang dimodernisasi dan merupakan komponen kunci dari strategi asimetris.
Switchblade 300, yang dibuat oleh AeroVironment, dapat membawa muatan ledakan seberat 3.7 pound dan memiliki jangkauan penerbangan 30 kilometer dan waktu mengapung selama 20 menit.
Sementara itu, ALTIUS 600M-V yang dibuat oleh Anduril Industries dapat digunakan sebagai amunisi mengapung dan pesawat nirawak pengintaian atau relay komunikasi. Drone ini dilengkapi dengan kamera elektro-optik/inframerah untuk akuisisi target dan memiliki jangkauan yang lebih besar (440 kilometer) dan ketahanan penerbangan (hingga empat jam) dibandingkan dengan Switchblade.
AIT berfungsi sebagai kedutaan besar AS de facto di Taiwan dalam ketiadaan hubungan diplomatik.
Selesai/IF