Taipei, 28 Mei (CNA) Yuan Legislatif (Parlemen Taiwan) meloloskan pembacaan ketiga amendemen terhadap Undang-Undang Kekuasaan Parlemen pada hari Selasa (28/5), termasuk memberlakukan denda atas penghinaan terhadap Parlemen dan ketentuan di mana presiden akan diminta untuk memberikan laporan tahunan kepada Parlemen.
Pembacaan ketiga amendemen terhadap undang-undang tersebut dimulai sekitar pukul 4 sore di tengah protes para anggota parlemen Partai Progresif Demokratik (DPP), dengan Ketua Han Kuo-yu (韓國瑜) dari partai oposisi Kuomintang (KMT) memukul palu sidang pada pukul 5 sore.
Amandemen ini menambahkan aturan baru, yakni meminta presiden untuk memberikan pidato kenegaraan tahunan kepada Parlemen yang juga berarti presiden harus menanggapi pertanyaan di tempat, serta peraturan yang merincikan bagaimana cara seorang pejabat publik menanggapi pertanyaan anggota Parlemen selama rapat interpelasi.
Jika seorang pejabat publik ditanya tetapi menolak untuk menanggapi, memberikan informasi, atau terlibat dalam pertanyaan balik atau melakukan perilaku lain yang dianggap menghina Parlemen, ia bisa didenda setelah diperingatkan.
Amendemen juga memberikan Parlemen kekuasaan investigasi baru dan kekuasaan untuk mendengar kesaksian. Jika pihak terkait menolak memberikan, menunda menyediakan, atau menyembunyikan informasi terkait ketika diminta, pihak tersebut dapat didenda jika disetujui oleh resolusi legislatif.
Jika pernyataan yang diberikan oleh pihak yang diminta untuk memberikan kesaksian ternyata palsu, individu tersebut dapat didenda dengan persetujuan Parlemen. Pejabat publik dan pegawai negeri yang kesaksiannya terbukti palsu akan dikirim ke Yuan Kontrol untuk dilakukan disiplin korektif atau pemakzulan dan menanggung tanggung jawab pidana.
Ker Chien-ming (柯建銘), pemimpin Fraksi Parlemen DPP mengatakan bahwa Selasa adalah "hari tergelap" dalam sejarah demokrasi Taiwan, sementara rekan separtainya Lin Chun-hsien (林俊憲) mengatakan partai akan meminta interpretasi konstitusi atas rancangan amendemen yang disahkan.
Sebelum sesi dimulai, Fu Kun-chi (傅崐萁), pemimpin fraksi legislatif KMT, mengatakan kepada media di luar ruangan bahwa dia berharap DPP akan mengikuti opini mayoritas di masyarakat dan tidak mencoba untuk menghambat proses.
"Hari ini adalah hari yang sangat penting bagi demokrasi Taiwan, karena reformasi legislatif yang telah diperjuangkan selama 30 tahun diharapkan untuk lolos pembacaan ketiga," kata Legislator TPP Huang Kuo-chang (黃國昌) dalam konferensi pers sebelum memasuki ruangan.
Selesai/ML