Taipei, 6 Okt. (CNA) National Taiwan Museum Cabang Nanmen dipenuhi puluhan pengunjung yang berlalu-lalang di halaman depan. Beberapa stan makanan, pakaian batik, dan aksesori batik juga ramai dikunjungi oleh warga Indonesia, turis asing, serta warga lokal Taiwan.
Pada Minggu (6/10), acara puncak Festival Batik dan Sasirangan ke-8 di Taiwan berlangsung selama dua hari. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan batik Indonesia kepada masyarakat internasional dan warga lokal, ujar Tatag Yufitra, ketua panitia.
Festival batik tahunan ini diadakan oleh Indonesian Diaspora Network (IDN) Taiwan bekerja sama dengan National Taiwan Museum dan didukung penuh oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI).
“Acara yang diadakan pada Sabtu (5/10) pagi dan siang ini memiliki kuota 40 orang per kelas dan Alhamdulillah, semua penuh. Banyak warga lokal, terutama ibu dan anak, datang untuk mempelajari batik dan kebudayaan Indonesia,” ujar Tatag, mahasiswa National Taiwan University, kepada CNA.
Pada hari kedua acara puncak, diadakan peragaan busana yang memberikan kesempatan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) untuk berekspresi dalam lomba tata busana batik. Tercatat sekitar 25 peserta mendaftar, ujar Tatag.
“Tujuannya sebenarnya sebagai wadah untuk teman-teman Indonesia agar bisa berkarya dan mempresentasikan kebudayaan batik di Taiwan ini. Semangat mereka sangat luar biasa dalam memperkenalkan batik kepada warga lokal dan manca negara. Semoga semangat ini dapat diteruskan kepada teman-teman Indonesia yang lainnya yang belum sempat bergabung.” Tambah Tatag.
Tatag juga mengatakan bahwa tak hanya warga lokal Taiwan dan dari Indonesia saja yang hadir, melainkan tamu undangan para perwakilan negara-negara sahabat juga hadir seperti dari Malaysia dan Brunei Darussalam untuk melihat keindahan batik.
Arin (26) salah seorang PMI yang ditemui oleh CNA, yang sedang mengikuti lomba batik peragaan busana mengatakan bahwa ia sangat senang mengikuti lomba tersebut karena baru pertama kalinya ia berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini.
Ia berharap agar warga lokal Taiwan dapat mengenali budaya Indonesia, terutama keindahan batik, ujar PMI yang bekerja sebagai penjaga orang tua di Taipei.
Thomas Mayer (29) salah seorang warga Norwegia yang turut hadir juga mengatakan bahwa untuk pertama kalinya ia datang di festival kebudayaan Indonesia, dan ia baru tahu mengenai batik.
“Saya suka batik. Saya akan pergi ke Indonesia tahun depan. Sebelum itu, saya akan beli batik dan memakainya saat datang ke Indonesia. Saya kira batik ini sangat indah.” Ujar Thomas yang baru datang ke Taiwan ini.