Peringatan Hari Batik, IDN Taiwan adakan Festival Batik dan Sasirangan

06/10/2024 18:04(Diperbaharui 06/10/2024 18:04)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Penampilan PMI saat beraksi menyanyikan lagu Indonesia di Festival Batik dan Sasirangan. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024)
Penampilan PMI saat beraksi menyanyikan lagu Indonesia di Festival Batik dan Sasirangan. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024)

Taipei, 6 Okt. (CNA) National Taiwan Museum Cabang Nanmen dipenuhi puluhan pengunjung yang berlalu-lalang di halaman depan. Beberapa stan makanan, pakaian batik, dan aksesori batik juga ramai dikunjungi oleh warga Indonesia, turis asing, serta warga lokal Taiwan.

Pada Minggu (6/10), acara puncak Festival Batik dan Sasirangan ke-8 di Taiwan berlangsung selama dua hari. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan batik Indonesia kepada masyarakat internasional dan warga lokal, ujar Tatag Yufitra, ketua panitia.

Festival batik tahunan ini diadakan oleh Indonesian Diaspora Network (IDN) Taiwan bekerja sama dengan National Taiwan Museum dan didukung penuh oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI).

Para pengunjung yang hadir. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024).
Para pengunjung yang hadir. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024).

“Acara yang diadakan pada Sabtu (5/10) pagi dan siang ini memiliki kuota 40 orang per kelas dan Alhamdulillah, semua penuh. Banyak warga lokal, terutama ibu dan anak, datang untuk mempelajari batik dan kebudayaan Indonesia,” ujar Tatag, mahasiswa National Taiwan University, kepada CNA.

Pada hari kedua acara puncak, diadakan peragaan busana yang memberikan kesempatan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) untuk berekspresi dalam lomba tata busana batik. Tercatat sekitar 25 peserta mendaftar, ujar Tatag.

“Tujuannya sebenarnya sebagai wadah untuk teman-teman Indonesia agar bisa berkarya dan mempresentasikan kebudayaan batik di Taiwan ini. Semangat mereka sangat luar biasa dalam memperkenalkan batik kepada warga lokal dan manca negara. Semoga semangat ini dapat diteruskan kepada teman-teman Indonesia yang lainnya yang belum sempat bergabung.” Tambah Tatag. 

Tatag juga mengatakan bahwa tak hanya warga lokal Taiwan dan dari Indonesia saja yang hadir, melainkan tamu undangan para perwakilan negara-negara sahabat juga hadir seperti dari Malaysia dan Brunei Darussalam untuk melihat keindahan batik.

Arin, salah satu PMI yang mengikuti lomba peragaan busana batik. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024).
Arin, salah satu PMI yang mengikuti lomba peragaan busana batik. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024).

Arin (26) salah seorang PMI yang ditemui oleh CNA, yang sedang mengikuti lomba batik peragaan busana mengatakan bahwa ia sangat senang mengikuti lomba tersebut karena baru pertama kalinya ia berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini.

Ia berharap agar warga lokal Taiwan dapat mengenali budaya Indonesia, terutama keindahan batik, ujar PMI yang bekerja sebagai penjaga orang tua di Taipei.

Thomas Mayer (berbaju putih) saat berkunjung ke salah satu stan batik. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024).
Thomas Mayer (berbaju putih) saat berkunjung ke salah satu stan batik. (Sumber Foto : CNA, 6 Okt. 2024).

Thomas Mayer (29) salah seorang warga Norwegia yang turut hadir juga mengatakan bahwa untuk pertama kalinya ia datang di festival kebudayaan Indonesia, dan ia baru tahu mengenai batik.

“Saya suka batik. Saya akan pergi ke Indonesia tahun depan. Sebelum itu, saya akan beli batik dan memakainya saat datang ke Indonesia. Saya kira batik ini sangat indah.” Ujar Thomas yang baru datang ke Taiwan ini.

(Oleh Miralux)
Selesai/JA

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.