Taipei, 11 Nov. (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) memimpin peluncuran inisiatif pertukaran akademik internasional pada Senin (10/11), dengan menyatakan harapan bahwa program tersebut akan memperkuat pendidikan tinggi Taiwan dan membantu memperdalam hubungan negara dengan institusi riset di seluruh dunia.
Berbicara pada upacara peluncuran Taiwan Bridges Initiative di National Taiwan University (NTU), Lai mengatakan program ini akan menghadirkan 31 peraih Nobel ke Taiwan selama tujuh bulan ke depan untuk memberikan pidato dan terlibat dalam sesi diskusi kecil yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para dosen, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum.
Lai, yang merupakan ketua kehormatan inisiatif tersebut, berterima kasih kepada para penyelenggara karena telah membangun jembatan yang menghubungkan Taiwan dengan dunia.
"Kami akan memanfaatkan inisiatif ini sebagai kesempatan untuk terus meningkatkan pendidikan tinggi di Taiwan, membina lebih banyak calon peraih Nobel di masa depan, dan lebih lanjut berkontribusi pada perdamaian global, kemakmuran, dan kesejahteraan berkelanjutan," kata Lai.
Inisiatif tersebut dipimpin bersama oleh Academia Sinica, lembaga riset akademik terkemuka di Taiwan, dan NTU, serta melibatkan 10 institusi pendidikan tinggi dan riset lainnya.
Dalam sambutannya, Presiden Academia Sinica James C. Liao (廖俊智) mengatakan bahwa inisiatif ini, yang diusulkan peraih Nobel Kimia asal Taiwan Lee Yuan-tseh (李遠哲), bertujuan untuk menjembatani negara, disiplin ilmu, dan pemikiran.
"Kami di sini untuk mempromosikan ilmu pengetahuan, mempromosikan dukungan berkelanjutan terhadap ilmu pengetahuan, dan yang terpenting, penggunaan ilmu pengetahuan untuk kebaikan bersama dunia. Dan itulah hal terpenting dari program Bridges ini," ujarnya.
Mengawali rangkaian pidato tersebut adalah fisikawan kelas dunia Andre Geim, yang memberikan pidato utama di NTU berjudul "Wonder Materials", berdasarkan riset yang membuatnya meraih Hadiah Nobel.
Geim, bersama fisikawan Konstantin Novoselov, dianugerahi Hadiah Nobel Fisika 2010 atas penemuan revolusioner mereka tentang grafena.
Selesai/JC