Taipei, 8 Okt. (CNA) Bank of Taiwan (BOT) pada Selasa (10/7) pagi mencatat harga emas dalam rekening tabungan emas mencapai rekor tertinggi baru sebesar NT$3.916 (Rp2.126.421) per gram.
Menurut BOT, kenaikan harga ini didorong meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (AS) bulan Oktober serta ketidakpastian geopolitik global.
Harga emas internasional pada pukul 8.30 Selasa waktu Taiwan sempat menembus US$3.976,94 (Rp65,79 juta) per ons, mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Menurut laporan pasar emas bulanan yang dirilis BOT sebelum libur Festival Pertengahan Musim Gugur, harga emas terus naik pada September karena data ketenagakerjaan dan ekonomi AS melemah, meningkatkan keyakinan pasar bahwa The Fed akan kembali melonggarkan kebijakan moneternya setelah sembilan bulan.
Ditambah ketegangan geopolitik di Timur Tengah, perang Rusia-Ukraina, serta ketidakstabilan politik di Jepang, Prancis, dan potensi tutupnya pemerintah AS, semua faktor tersebut mendorong harga emas naik lebih dari 11 persen sepanjang September, bahkan mencatat kenaikan tahunan lebih dari 45 persen, menembus batas US$3.800 per ons, menurut BOT.
BOT menjelaskan bahwa meskipun tren harga emas masih kuat dan semua garis rata-rata bergerak menunjukkan pola naik, indikator teknis sudah menunjukkan kondisi jenuh beli.
Oleh karena itu, kata bank tersebut, pada Oktober perlu diwaspadai potensi koreksi teknikal apabila ekspektasi pemangkasan suku bunga tidak terwujud atau faktor ketidakpastian geopolitik mereda.
Namun, untuk jangka menengah hingga panjang, BOT menilai pasar tetap optimistis terhadap kebijakan moneter longgar The Fed, ditambah peningkatan pembelian emas oleh bank sentral dan aliran investasi Exchange Traded Fund (ETF).
Jika harganya mampu bertahan di atas garis rata-rata utama, menurut bank tersebut, emas diperkirakan masih berpeluang naik hingga US$3.900 bahkan mendekati US$4.000 per ons pada 2025.
BOT mengatakan mereka memprediksi bahwa level dukungan jangka pendek dan menengah berada di US$3.790, US$3.715, dan US$3.680, sedangkan level resistensi berada di US$3.900, US$3.930, dan US$3.980.
(Oleh Lu Yen-tzu dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC