Taiwan-Jepang sajikan temuan penelitian bersama tentang hiu mako sirip pendek

29/12/2024 11:11(Diperbaharui 29/12/2024 11:11)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : CNA, 23 Desember 2024)
(Sumber Foto : CNA, 23 Desember 2024)

Taipei, 29 Des. (CNA) Institut Penelitian Perikanan Taiwan (FRI), bekerja sama dengan universitas lokal dan Jepang baru-baru ini mempresentasikan temuan mereka tentang karakteristik perilaku dan mekanisme termoregulasi hiu mako sirip pendek.

Spesies hiu ini, yang dikategorikan sebagai "Terancam punah" oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), merupakan salah satu tangkapan sampingan yang paling umum dalam perikanan jarak jauh dan jaring gilnet komersial Taiwan, menurut FRI dalam sebuah konferensi pers.

Penelitian bersama ini dilakukan oleh FRI bersama dengan The Graduate University for Advanced Studies (SOKENDAI) dan National Kaohsiung University of Science and Technology.

Menurut Profesor Yuki Watanabe dari SOKENDAI, para nelayan Taiwan dan Jepang membantu menangkap hiu mako sirip pendek dan memasang tag dengan perekam data yang dirancang khusus, yang mengirimkan data yang dikumpulkan melalui satelit.

Perekam data ini, yang dapat merekam video, memantau suhu tubuh hiu dan melacak pergerakannya di lautan, kata peneliti SOKENDAI, Soma Tokunaga, dalam acara pers tersebut.

Analisis data menunjukkan kemampuan termoregulasi unik dari hiu mako sirip pendek yang tidak ditemukan pada spesies hiu lainnya, salah satunya adalah kemampuan untuk mengatur suhu tubuh agar tetap lebih tinggi dari suhu air sekitar, kata Tokunaga.

Ketika berburu mangsa bahkan pada kedalaman 1.000 meter di mana suhu air bisa serendah 4 hingga 5 derajat Celsius, hiu ini bisa memanfaatkan kemampuan tersebut. 

(Sumber Foto : CNA, 23 Desember 2024)
(Sumber Foto : CNA, 23 Desember 2024)

Wakil Direktur Jenderal FRI Yeh Hsin-ming (葉信明) mengatakan penelitian juga menunjukkan bahwa hiu mako sirip pendek hanya mengalami penurunan suhu tubuh yang sedikit, rata-rata sekitar 2 hingga 4 derajat Celsius setelah setiap penyelaman dalam beberapa ratus meter.

Ini sangat berbeda dengan jenis hiu lainnya, yang umumnya menjaga suhu tubuh mereka dengan "Pertukaran panas aliran balik", di mana pembuluh darah mentransfer panas dari lingkungan ke dalam tubuh, kata Yeh.

Penelitian tersebut menemukan bahwa pada siang hari, hiu mako sirip pendek dapat ditemukan di kedalaman dari permukaan hingga 300 meter dan sering melintasi termoklin, yang kemungkinan berkaitan dengan perilaku makan, kata peneliti asosiasi FRI, Chiang Wei-chuan (江偉全).

Pada malam hari, hiu ini lebih suka berada pada kedalaman antara 100 m hingga 200 m, tambah Chiang.

SOKENDAI saat ini sedang mengerjakan laporan untuk mempublikasikan temuan ini di berbagai jurnal internasional, kata Yeh, menambahkan bahwa penelitian ini juga akan dipresentasikan dalam sebuah konferensi ilmiah pada Januari 2025.

Penelitian ini akan menjadi sumber daya yang berguna bagi organisasi pengelola perikanan regional (RFMOs) dan pihak lain dalam penelitian mengenai keberlanjutan spesies hiu ini, kata Yeh.

Dengan perubahan iklim yang menyebabkan variasi suhu permukaan laut, aktivitas hiu mako sirip pendek juga akan berubah, dan oleh karena itu, temuan ini dapat memberikan wawasan yang berharga untuk manajemen perikanan di masa depan, kata Tokunaga.

(Oleh Yang Shu-min, Ko Lin, dan Jennifer Aurelia)  

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.