Taipei, 28 Sep. (CNA) Kementerian Keuangan (MOF) baru-baru ini menyatakan bahwa sejak penerbitan undian sosial pada tahun 1999, lebih dari NT$600 miliar (Rp285,963 triliun) terkumpul dari surplus undian sosial, yang digunakan untuk mendukung langkah-langkah kesejahteraan sosial dan asuransi kesehatan.
Selain itu, berdasarkan statistik penjualan terbaru, hingga 25 September 2024, penjualan undian model kartu gosok telah mencapai NT$75 miliar, memecahkan rekor tahunan sepanjang masa lebih awal.
Undian sosial Taiwan tahun ini memasuki edisi kelima, dan China Trust Commercial Bank telah memegang hak penerbitannya sejak edisi ketiga hingga sekarang.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nasional, Chen Po-cheng (陳柏誠), dalam sebuah konferensi pers hari Kamis (26/9) menyatakan bahwa tujuan penerbitan undian sosial adalah untuk meningkatkan sumber daya kesejahteraan sosial dan mempromosikan pekerjaan bagi kelompok rentan.
Setiap penjualan tiket undian mewakili niat baik, dan sejak penerbitannya pada 1999, telah terkumpul lebih dari NT$600 miliar, kata Chen.
Ia menuturkan bahwa dari surplus yang dihasilkan undian sosial, 50 persen dialokasikan kepada pemerintah daerah untuk menangani masalah kesejahteraan anak-anak, perempuan, lansia, penyandang disabilitas, dan bantuan sosial, guna memperluas perawatan bagi kelompok rentan.
Sebanyak 45 persen digunakan untuk dana pensiun nasional, dan 5 persen disediakan untuk persiapan asuransi kesehatan nasional, yang membuat sumber daya medis menjadi lebih stabil, ujarnya.
Selain itu, Direktur Taiwan Lottery Company, Huang Chih-i (黃志宜), menjelaskan bahwa hingga 25 September tahun ini, penjualan undian sosial telah mencapai NT$125,1 miliar, meningkat 4,6 persen dari tahun sebelumnya.
Ini termasuk NT$50,1 miliar dari undian komputer dan NT$75 miliar dari kartu gosok (jenis instan), di mana penjualan kartu gosok telah melampaui rekor tahunan sepanjang masa, kata Huang.
Ia menyatakan bahwa penjualan undian sosial sepanjang tahun ini diperkirakan bisa mencapai NT$148,8 miliar, yang akan menjadi rekor penjualan tahunan tertinggi sejak penerbitan undian sosial.
(Oleh Chang Ai dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai