Taipei, 19 Nov. (CNA) Direktorat Jenderal Imigrasi (NIA) dalam rilis pers mereka hari Rabu (19/11) mengatakan sistem integrasi data penduduk asing di Taiwan telah selesai dibangun sehingga dapat diberikan kepada instansi terkait guna memperkuat pemeriksaan serta pengawasan, secara aktif bekerja sama dalam pemberantasan penipuan.
Untuk mewujudkan mekanisme kerja sama lintas kementerian dalam pemberantasan penipuan, kata NIA, mereka telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) dan Kementerian Pendidikan (MOE) untuk memperkuat sosialisasi mengenai pencegahan penipuan dan sanksi hukum, melalui berbagai saluran kepada pekerja migran dan pelajar asing.
Selain itu, sistem terkait juga telah selesai dibangun. Melalui integrasi sistem serta akses pencarian berbasis komputasi awan, data pekerja migran dan penduduk asing lainnya dapat diberikan secara waktu nyata kepada Komisi Komunikasi Nasional (NCC) dan Komisi Pengawas Keuangan (FSC), kata NIA.
Ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan serta pemeriksaan terhadap nomor telekomunikasi dan rekening bank berisiko tinggi, kata ditjen tersebut.
NIA menjelaskan bahwa Taiwan kini telah resmi memasuki masyarakat sangat tua. Perubahan struktur populasi dan kekurangan buruh di sektor industri menyebabkan masalah kekurangan tenaga kerja semakin parah, sehingga jumlah pekerja migran yang didatangkan terus meningkat, kata mereka.
Berdasarkan data statistik MOL hingga akhir September tahun ini, jumlah pekerja migran di Taiwan telah mencapai 858.939 orang, kata ditjen tersebut.
Sementara itu, menurut Direktorat Jenderal Kepolisian Nasional, pelaku kasus terkait penggunaan rekening bank milik penduduk asing oleh sindikat penipuan sebagai alat kejahatan yang berhasil diungkap dalam tiga tahun terakhir didominasi pekerja migran, mencakup lebih dari 70 persen total.
Pekerja migran hilang kontak dan pelajar asing masing-masing mencakup kurang dari 20 persen, menurut data tersebut.
NIA menambahkan bahwa hingga akhir Oktober tahun ini mereka telah menyediakan lebih dari 10,55 juta data untuk instansi terkait. Upaya bersama dalam memerangi kejahatan penipuan akan terus dilakukan untuk melindungi keamanan harta benda masyarakat, tambah mereka.
(Oleh Huang Li-yun dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF