Taipei, 6 Nov. (CNA) Seorang pria di Taoyuan telah ditangkap karena diduga menipu seorang wanita lebih dari NT$3 juta (Rp1,6 miliar) dengan menyamar sebagai petugas pos dan polisi dalam sebuah skema yang terkait dengan program pembayaran tunai universal NT$10.000 yang baru diluncurkan di Taiwan, kata kejaksaan pada hari Rabu (5/11).
● Pendaftaran daring untuk pembagian tunai NT$10.000 dibuka
Kantor Kejaksaan Distrik Shilin mengatakan telah mengajukan permohonan penahanan terhadap tersangka bermarga Chang (張) setelah melakukan pemeriksaan.
Chang menghadapi dakwaan termasuk penipuan dan pencucian uang, kata jaksa, seraya menambahkan bahwa tersangka memiliki risiko tinggi berkolusi dengan komplotan atau mengulangi kejahatan serupa.
Menurut penyelidik, Chang pertama kali menghubungi wanita tersebut bulan lalu, menyamar sebagai petugas pos dan mengklaim bahwa identitasnya telah digunakan untuk mengajukan pembayaran tunai pemerintah.
Ia kemudian menyamar sebagai polisi, secara palsu memperingatkan bahwa rekening bank korban terlibat dalam penyelidikan pencucian uang, dan menginstruksikan korban untuk mentransfer dana ke nomor rekening yang ia berikan.
Pihak berwenang mengatakan pria berusia 25 tahun itu bertindak sebagai "perantara pencuian uang" sesuai dengan skema yang telah diskenariokan, bergantian antara peran palsu sebagai petugas pos dan polisi untuk menimbulkan ketakutan dan memanipulasi korban. Jaksa memperingatkan bahwa kemungkinan ada korban tambahan, dan penyelidikan masih berlangsung.
Pejabat mendesak masyarakat untuk berhati-hati. Siapa pun yang menerima panggilan, pesan, atau pemberitahuan mencurigakan terkait program pembagian tunai sebaiknya tidak mengikuti instruksi atau memberikan detail rekening bank mereka.
Verifikasi apakah peringatan yang dikeluarkan oleh individu yang mengaku sebagai pejabat benar adanya dapat dilakukan melalui hotline anti-penipuan 165 milik Badan Kepolisian Nasional atau hotline 1988 milik Kementerian Keuangan.
Selesai/IF