Kapten Pingtung yang bunuh 43 lumba-lumba untuk umpan hiu dituntut

20/09/2025 15:34(Diperbaharui 20/09/2025 15:34)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Foto hanya untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay)
Foto hanya untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Pixabay)

Taipei, 20 Sep. (CNA) Seorang kapten kapal nelayan dari Pingtung dituntut hari Jumat (19/9) karena memburu dan membunuh lumba-lumba untuk digunakan sebagai umpan hiu di Pasifik utara pada tahun 2024.

Kantor Kejaksaan Distrik Pingtung dalam sebuah rilis pers menyampaikan bahwa kapten kapal, bermarga Tien (田), bersama sepuluh anak buah kapal (ABK) Indonesia berangkat dari Pelabuhan Perikanan Yanpu di Kelurahan Donggang untuk menangkap hiu, tuna, dan lemadang pada Mei 2024.

Ia memerintahkan para ABK menembakkan harpun ikan ke arah lumba-lumba yang mendekat ke kapal, lalu menggunakan kail listrik bertangkai panjang untuk menarik mereka yang sudah tertembak ke atas dek, menurut kejaksaan.

Setelah itu, kapten mengaktifkan aliran listrik pada kail, sehingga lumba-lumba tersetrum dan lumpuh, dan kesepuluh ABK tersebut menggunakan pisau ikan untuk memotong-motong mereka menjadi seukuran telapak tangan, lalu menyimpannya di lemari pendingin kapal sebagai umpan hiu, kata kejaksaan.

Dengan cara tersebut, total 43 ekor lumba-lumba ditangkap, kata kejaksaan, menambahkan bahwa sisa umpan dan kulit yang tidak terpakai telah dibuang ke laut sebelum mereka kembali ke Taiwan.

Namun, Kementerian Perikanan dan Kelautan Kanada, yang sedang melakukan patroli udara untuk mengawasi potensi pelanggaran, berhasil merekam bukti visual aksi kejahatan mereka, kata kejaksaan Pingtung.

Tien didakwa memburu dan membunuh hewan spesies yang dilindungi, melanggar Undang-Undang Konservasi Satwa Liar Taiwan.

Enam dari 10 anak buah kapal diberikan penuntutan yang ditangguhkan, sementara empat lainnya masih berada di laut dengan kapal lain dan sedang dicari oleh pejabat, kata jaksa.

(Oleh Lee Hui-ting, Hsiao Hsu-chen, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.