Taipei, 16 Sep. (CNA) Sebuah gangguan tropis yang tengah berkembang di dekat Filipina berpotensi menjadi badai tropis, namun potensi dampaknya terhadap Taiwan pada awal pekan depan masih belum jelas, ujar meteorolog independen Wu Der-rong (吳德榮), Selasa (16/9).
Wu menjelaskan, sebuah gangguan tropis awal akan bergerak melewati utara Filipina dan perairan barat daya Taiwan pada Kamis, yang berpeluang membawa hujan. Namun, ia menilai kemungkinan gangguan ini berkembang menjadi badai cukup kecil.
Sementara itu, satu sistem cuaca lain yang berada di perairan timur Filipina memiliki peluang sekitar 70 persen untuk berkembang menjadi badai tropis, kata Wu.
Badai tersebut bisa mempengaruhi Taiwan pada awal pekan depan, meskipun jalurnya masih belum jelas. Model prakiraan Eropa menunjukkan badai bergerak menuju Selat Bashi hari Minggu, sementara model Amerika menunjukkan badai mendekati Taiwan bagian timur, katanya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA) memperkirakan cuaca cerah berawan terjadi di seluruh Taiwan pada Selasa, dengan potensi hujan petir pada sore hari di Taiwan bagian timur, selatan, serta wilayah pegunungan di selatan Taoyuan.
Suhu siang hari diperkirakan menembus 35 derajat di Taiwan bagian barat dan 32 derajat di Taiwan bagian timur, menurut data CWA.
Peringatan panas berlaku hingga Selasa sore, dengan peringatan "Oranye" dikeluarkan oleh CWA untuk Taipei, Kabupaten Pingtung, dan Distrik Wugu di New Taipei, yang menandakan suhu tertinggi 36 derajat selama tiga hari berturut-turut.
Peringatan "Kuning" telah dikeluarkan untuk New Taipei dan Taoyuan, yang menandakan suhu tertinggi 36 derajat.
Kementerian Lingkungan Hidup menyebut kualitas udara diperkirakan berada pada kategori “sedang” hingga “baik” di sebagian besar wilayah Taiwan. Namun, kualitas udara diperkirakan “tidak sehat bagi kelompok sensitif” — anak-anak, lansia, serta penderita penyakit kardiovaskular atau pernapasan — di Kabupaten Kinmen lepas pantai.
Selesai/IF