Taipei, 17 Sep. (CNA) Kantor Kejaksaan Distrik Taipei hari Rabu (17/9) menuntut pemilik dan manajer sebuah klub malam di Taipei atas tuduhan pembunuhan karena kelalaian setelah seorang pria meninggal akibat keracunan alkohol akut dalam sebuah kontes minum-minuman keras tahun lalu.
Dalam tuntutannya, kantor kejaksaan menyatakan bahwa pemilik klub, bermarga Tseng (曾), dan manajernya, bermarga Chen (陳), menghadapi tuduhan terkait kematian seorang insinyur bermarga Chang (張), yang ikut serta dalam acara minum di klub malam yang terletak di dalam gedung ATT 4 Fun di Distrik Xinyi sekitar pukul 00.30 pada 8 September 2024.
Kejaksaan mengatakan Chang mengonsumsi koktail vodka dan markisa satu liter yang disebut "One Liter of Tears" hanya dalam waktu satu menit sepuluh detik dalam kontes tersebut.
Tak lama kemudian, ia merasa tidak enak badan, meninggalkan acara dan masuk ke kamar mandi di area parkir bawah tanah kedua gedung tersebut, di mana seorang petugas keamanan menemukannya telah meninggal sekitar pukul 7 pagi hari itu, kata kejaksaan.
Mereka menuduh Tseng dan Chen mengorganisir acara tersebut, yang mengharuskan peserta menghabiskan minuman dalam waktu delapan menit untuk mendapatkan kembali deposit NT$500 (Rp274.000).
Kantor kejaksaan mencatat bahwa Undang-Undang Administrasi Tembakau dan Alkohol melarang iklan atau promosi alkohol yang mendorong konsumsi minuman keras, dan bahwa Peraturan Mengenai Pelabelan Produk Alkohol mewajibkan pernyataan peringatan seperti: "Konsumsi produk alkohol dalam jumlah besar dalam waktu singkat dapat mematikan."
Kejaksaan menyatakan bahwa Tseng dan Chen mengetahui bahwa konsumsi alkohol berat dalam waktu singkat dapat menyebabkan keracunan alkohol yang fatal, namun tetap mengadakan kontes tersebut demi mencari keuntungan.
Mereka menuduh Tseng dan Chen berkewajiban memperingatkan peserta tentang risiko mabuk atau keracunan alkohol, menampilkan tanda peringatan, dan menyiapkan langkah-langkah darurat, namun mereka gagal melakukannya, yang mengakibatkan kematian Chang.
Selesai/ja