Taipei, 9 Sep. (CNA) Taiwan per akhir Maret memiliki 276.000 lowongan pekerjaan, dengan sektor manufaktur menghadapi kekurangan terbesar, kata Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) hari Senin (8/9) saat merilis hasil survei lowongan kerja nasional pertamanya.
Survei yang diluncurkan pada April di tengah kekurangan tenaga kerja yang terkait dengan menurunnya angka kelahiran di Taiwan menemukan tingkat lowongan kerja secara keseluruhan sebesar 3,1 persen per 31 Maret.
Dari total lowongan tersebut, 114.000 (41,3 persen) berada di industri dan 162.000 (58,7 persen) di sektor jasa, dengan tingkat lowongan masing-masing sebesar 3,2 persen dan 3,1 persen, menurut survei.
Sektor manufaktur menyumbang 92.000 lowongan, atau 33,5 persen, diikuti perdagangan grosir dan eceran dengan 47.000 (16,9 persen) dan akomodasi serta layanan makanan dengan 25.000 (9,1 persen).
Secara keseluruhan, ketiga sektor tersebut mencakup hampir 60 persen dari seluruh pekerjaan yang belum terisi, menurut survei.
Selain itu, sektor konstruksi, kesehatan, dan pekerjaan sosial masing-masing melaporkan lebih dari 16.000 lowongan.
Di antara industri-industri utama, tingkat lowongan tertinggi terdapat pada sektor akomodasi dan layanan makanan sebesar 4,4 persen, sementara manufaktur setara dengan rata-rata nasional.
Sebagian besar lowongan adalah untuk posisi penuh waktu, total 253.000, dibandingkan dengan 23.000 pekerjaan paruh waktu. Posisi penuh waktu mendominasi di sektor konstruksi, lahan yasan, dan manufaktur, sementara akomodasi dan layanan makanan memiliki porsi terendah sebesar 66,6 persen.
Berdasarkan jenis pekerjaan, profesional merupakan kelompok terbesar dengan 65.000 lowongan (25,7 persen), diikuti operator mesin dan perakit sebanyak 60.000 (23,8 persen), serta teknisi dan profesional madya sebanyak 53.000 (20,8 persen).
Hampir setengah dari pekerjaan tersebut berada pada tingkat pengawas atau teknis terampil, sementara hanya 4,6 persen yang berada di pekerjaan berkeahlian rendah.
Waktu perekrutan rata-rata adalah 3,5 bulan, menurut survei tersebut.
Sekitar setengah dari pekerjaan penuh waktu terisi dalam satu hingga tiga bulan, namun 12,8 persen tetap terbuka selama lebih dari enam bulan. Perekrutan paling lambat terjadi di sektor konstruksi, transportasi, dan jasa lainnya, di mana lowongan membutuhkan waktu rata-rata 4,4 bulan.
Berdasarkan jenis pekerjaan, operator mesin dan pekerja berkeahlian rendah adalah yang paling sulit direkrut, dengan rata-rata lebih dari empat bulan, sementara posisi administrasi terisi paling cepat dalam 2,3 bulan.
Selesai/JC