Taipei, 13 Sep. (CNA) Penggunaan benzodiazepin di kalangan remaja di Taiwan hampir dua kali lipat antara tahun 2014 dan 2018, melampaui tingkat di Eropa dan Amerika Serikat, menurut Institut Penelitian Kesehatan Nasional (NHRI) Taiwan.
Penelitian NHRI menemukan bahwa penggunaan obat penenang yang memicu tidur di kalangan warga Taiwan berusia 12 hingga 17 tahun meningkat dari 0,42 persen pada tahun 2014 menjadi 0,8 persen pada tahun 2018.
Di antara kelompok pengguna benzodiazepin remaja tersebut, proporsi penggunaan tanpa resep juga meningkat dari 38,1 persen menjadi 48,8 persen.
Temuan ini, yang diambil dari survei nasional tentang penggunaan zat di Taiwan yang dilakukan setiap empat tahun, didasarkan pada analisis terbaru dari data yang tersedia.
Wei J. Chen (陳為堅), wakil presiden NHRI dan peneliti di Pusat Penelitian Neuropsikiatri, memimpin studi ini, yang melibatkan wawancara dengan 17.837 orang pada tahun 2014 dan 18.626 orang pada tahun 2018.
Hasil survei menunjukkan bahwa prevalensi keseluruhan penggunaan benzodiazepin tetap stabil sekitar 5 persen dari tahun 2014 hingga 2018, sementara penggunaan nonmedis tetap di angka 0,7 persen.
Namun, pola penggunaan berbeda berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Di kalangan pria, baik prevalensi maupun penggunaan nonmedis menurun.
Sebaliknya, prevalensi di kalangan wanita berusia 18 hingga 39 tahun meningkat dari 2,91 persen menjadi 3,81 persen selama periode empat tahun, sementara penggunaan tanpa resep di kalangan wanita berusia 40 hingga 64 tahun naik dari 0,73 persen menjadi 1,14 persen.
Chen mengatakan kepada CNA bahwa peningkatan penggunaan pil tidur di kalangan remaja juga diamati secara internasional dan mungkin terkait dengan penyebaran perangkat elektronik.
Chen menjelaskan bahwa dua jenis utama benzodiazepin tidak disetujui untuk insomnia remaja di Taiwan dan banyak negara lain.
Meskipun demikian, anak muda masih dapat memperoleh resep dan membagikan obat tersebut kepada teman-teman mereka, katanya.
Selesai/ja