Transplantasi paru buat penulis Taiwan terbebas ketergantungan ventilator

24/08/2025 11:12(Diperbaharui 24/08/2025 11:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Penulis buku "Gadis yang Tinggal di Bulan" Chang Yu-yi (kiri) dan dokter yang merawatnya, Lin Meng-chih. (Sumber Foto : CNA, 20 Agustus 2025)
Penulis buku "Gadis yang Tinggal di Bulan" Chang Yu-yi (kiri) dan dokter yang merawatnya, Lin Meng-chih. (Sumber Foto : CNA, 20 Agustus 2025)

Taipei, 24 Agu. (CNA) Seorang penulis buku Taiwan yang 24 jam bergantung pada ventilator akibat penyakit langka limfangioleiomiomatosis (LAM) berhasil menjalani transplantasi paru, sehingga terbebas dari lebih dari 20 tahun penderitaan akibat tidak bisa hidup normal, menurut Rumah Sakit (RS) Chang Gung Kaohsiung.

RS tersebut pada Selasa (19/8) menggelar konferensi pers mengenai keberhasilan transplantasi paru, sekaligus mengundang pasien untuk berbagi perjalanan pemulihan mereka, salah satunya penulis buku "Gadis yang Tinggal di Bulan" (住在月亮上的女孩), Chang Yu-yi (張育宜).

Awalnya, Chang, yang kini berusia 40-an, mengira sesak napas yang dialaminya saat masih 23 tahun hanya asma, namun setelah serangkaian pemeriksaan, ia harus menjalani hidup dengan ventilator, bahkan sulit sekadar keluar rumah, kata RS.

Chang menceritakan, dulu ia harus bergantung pada ventilator sepanjang hari, tidak bisa beraktivitas banyak, mudah sesak, dan bahkan makan pun harus perlahan. "Sekarang saya akhirnya terbebas dari ventilator dan perlahan berusaha kembali ke kehidupan normal," ujarnya.

Dokter yang menangani kasusnya, Lin Meng-chih (林孟志), menjelaskan bahwa penyakit langka ini hanya menyerang perempuan berusia 20-30-an tahun, dengan jumlah pasien di Taiwan sekitar 50 orang. Gejala yang umum antara lain sesak napas, pneumotoraks, dan efusi pleura, tambahnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit ini, dan ventilator hanya berfungsi mempertahankan hidup, serta banyak pasien meninggal sekitar sepuluh tahun setelah diagnosis, kata Lin.

"Chang menggambarkan dirinya sebagai gadis yang tinggal di bulan karena udara di bulan sangat tipis, sama seperti betapa sulitnya bernapas bagi pasien penyakit ini," kata Lin.

Lin menambahkan, "Transplantasi paru hampir merupakan yang paling sulit dibandingkan semua jenis transplantasi organ."

Tim transplantasi paru di RS Chang Gung Kaohsiung telah melakukan enam operasi sukses berkat kerja sama multidisipliner, termasuk bedah toraks, penyakit paru, perawatan intensif, rehabilitasi, dan terapi pernapasan, ujarnya. 

Upaya ini tidak hanya memperpendek masa tunggu operasi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien dengan tingkat keberhasilan keluar dari rumah sakit pascaoperasi mencapai 84 persen, kata dia.

(Oleh Lin Chiao-lien dan Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.