Bahasa Hokkien dan isu lingkungan jadi fokus di festival film HAM Taiwan

24/08/2025 11:09(Diperbaharui 24/08/2025 11:09)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Gambar : Dokumentasi situs Taiwan International Human Rights Film Festival)
(Sumber Gambar : Dokumentasi situs Taiwan International Human Rights Film Festival)

Taipei, 24 Agu. (CNA) Taiwan International Human Rights Film Festival tahun ini akan berfokus pada tema hak asasi manusia (HAM), hak lingkungan, dan Hokkien (yang umum dikenal sebagai bahasa Taiwan), menurut Kementerian Kebudayaan (MOC).

Diselenggarakan National Human Rights Museum dan didukung MOC, festival ini akan berlangsung dari 19 September hingga 12 Oktober di Auditorium Balai Peringatan Chiang Kai-shek dan dari 22 September hingga 28 September di cabang Perpustakaan Umum Kaohsiung, bioskop Century Asia.

“Menyoroti perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, festival ini akan memperkenalkan bagian Hak Lingkungan untuk pertama kalinya, bersamaan dengan bagian Lensa Hak Asasi Manusia,” kata MOC di situs web berbahasa Inggris mereka, Global Outreach.

Festival ini akan mengundang “Penonton untuk mengeksplorasi berbagai dimensi hak asasi manusia melalui sudut pandang keadilan lingkungan,” kata MOC.

Menurut MOC, film-film yang terpilih untuk bagian Hak Lingkungan meliputi “The Blue Trail,” “The Incredible Snow Woman,” “Only on Earth,” “The Rover,” dan “Flow,” film-film yang menyoroti perubahan lingkungan melalui hutan hujan Amazon, lanskap es Greenland, dan puncak gunung di Taiwan.

Sementara itu, bagian Lensa Hak Asasi Manusia akan menampilkan sembilan film dokumenter dan film cerita yang membahas kekerasan politik, penindasan sosial, sejarah, dan perlawanan, kata MOC.

Daftar filmnya meliputi “Meeting with Pol Pot,” “Invisible Nation,” “Timestamp,” “Black Box Diaries,” “The Accidental Politician,” “I'm Still Here,” “An Unfinished Film,” “The Swallows of Kabul,” dan “Sima's Song,” tambahnya.

Pameran film Hokkien akan diadakan sebagai acara pendamping hanya di Taipei, berlangsung dari 22 Agustus hingga 31 Oktober di Auditorium Balai Peringatan Chiang Kai-shek, dan akan menampilkan 18 film.

Karya-karya terpilih untuk bagian ini yang telah diumumkan antara lain “Super Citizen Ko” (超級大國民) oleh sutradara Wan Jen (萬仁), serta “Strawman” (稻草人) dan “Hill of No Return” (無言的山丘) oleh sutradara Wang Toon (王童).

“A Drifting Life” (春花夢露) oleh sutradara Lin Cheng-sheng (林正勝), “Jhugeshiro: The Demon Society” (諸葛四郎大戰魔鬼黨), yang diadaptasi dari karya seniman komik Yeh Hong-chia (葉宏甲), dan Sacred Forest (聖殿) oleh sutradara Ke Chin-yuan (柯金源) juga akan ditayangkan.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, MOC mengundang masyarakat untuk menghadiri pemutaran film guna belajar bahasa Hokkien sekaligus mempelajari tentang demokratisasi dan perkembangan hak asasi manusia di Taiwan sejak tahun 1959.

(Oleh Sean Lin dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.