Taipei, 24 Agu. (CNA) Taiwan High Speed Rail Corp. (THSRC) berencana mengurangi tekanan kapasitas pada jam sibuk dengan menerapkan aturan tarif baru yang membatasi penumpang tanpa reservasi kursi mulai 2026, kata ketua perusahaan Shih Che (史哲), baru-baru ini.
THSRC perlu mengatasi masalah kapasitasnya karena telah terjadi beberapa kali di mana penumpang yang memegang tiket dengan kursi yang dipesan tidak dapat naik ke kereta mereka di stasiun yang penuh sesak dengan individu yang bepergian tanpa kursi yang dipesan, kata Shih kepada wartawan dalam sebuah wawancara bersama di Taipei.
Menurut Shih, tiket tanpa kursi pesan memang memberi fleksibilitas maksimal, tetapi hal itu memicu masalah terkait kualitas layanan dan kekhawatiran keselamatan, terutama saat jam perjalanan sibuk.
Sementara aturan umum menetapkan bahwa penumpang yang bepergian tanpa kursi yang dipesan hanya diperbolehkan berada di tiga atau empat gerbong yang telah ditentukan dari kereta peluru 12 gerbong, staf THSRC telah mengatasi kepadatan dengan mengizinkan penumpang berdiri untuk menempati ruang di lebih banyak gerbong, menurut Shih.
Rata-rata, kelonggaran tersebut terjadi pada 8 persen dari seluruh perjalanan untuk penumpang dengan tiket tanpa kursi pesan yang mendapat potongan harga kecil. Namun, pada jam sibuk, angka itu meningkat hingga 20 persen dari total perjalanan, ujar Shih.
Untuk perjalanan kereta peluru antara Taipei dan Zuoying di Kaohsiung, penumpang dapat membeli tiket kursi tanpa reservasi dengan diskon 3 persen, atau cukup menggesek kartu pembayaran elektronik mereka, seperti EasyCard atau iPass, di gerbang untuk naik kereta apa pun di gerbong yang telah ditentukan.
Shih mengatakan bahwa mulai tahun depan, penumpang dengan tiket kursi tanpa reservasi tidak akan dapat naik layanan apa pun yang mereka inginkan selama jam-jam perjalanan puncak, untuk memastikan keselamatan semua penumpang.
Sementara itu, Shih mengatakan perusahaan sedang menguji diskon 50 persen, lebih besar dari diskon saat ini sebesar 35 persen, ketika tiket kereta untuk tiga akhir pekan libur panjang berturut-turut mulai dijual pada 29 Agustus.
Tiga hari libur yang masing-masing membentuk akhir pekan panjang adalah Hari Guru pada 28 September, Festival Pertengahan Musim Gugur yang jatuh pada 6 Oktober tahun ini, dan Hari Nasional pada 10 Oktober, dengan harapan Shih bahwa diskon yang lebih besar akan menarik penumpang untuk bepergian pada layanan yang umumnya kurang diminati oleh para pelancong liburan.
Sementara itu, jumlah penumpang kereta cepat diproyeksikan melampaui 80 juta pada 2025, jauh di atas angka sebelum pandemi COVID-19 yakni 57,23 juta pada 2019. Namun, Shih menekankan bahwa THSRC perlu mengatasi masalah kapasitas selama dua hingga tiga tahun ke depan sebelum 12 rangkaian kereta baru mulai beroperasi pada 2028.
Selesai/IF