NTNU sambut dosen baru asal Indonesia

20/08/2025 12:50(Diperbaharui 20/08/2025 12:50)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Nirmin Juber, seorang doktor asal Indonesia di National Taiwan Normal University. (Sumber Foto : NTNU)
Nirmin Juber, seorang doktor asal Indonesia di National Taiwan Normal University. (Sumber Foto : NTNU)

Taipei, 20 Agu. (CNA) National Taiwan Normal University (NTNU) mengatakan telah menyambut Nirmin Juber, seorang doktor asal Indonesia, dan sembilan akademisi asing lainnya sebagai dosen, jumlah tertinggi kedatangan pengajar internasional baru per tahun di sepanjang sejarah mereka.

NTNU dalam sebuah rilis pers pada Selasa (19/8) mengatakan bahwa Nirmin adalah lulusan program doktoral bidang kesehatan masyarakat National Yang Ming Chiao Tung University (NYCU), sekaligus ahli epidemiologi kesehatan populasi dan strategi pencegahan.

Kepada CNA, Nirmin mengatakan pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026 ia akan mengajar statistik terapan dan aspek kesehatan dalam penuaan, sementara di semester berikutnya ia akan membuka mata kuliah kesehatan global, kesehatan wanita, dan pengobatan pencegahan.

Nirmin juga mengatakan ia akan melanjutkan penelitian di bidang promosi kesehatan populasi, kesehatan perempuan, dan kesehatan geriatri.

Menanggapi pertanyaan CNA tentang tantangan ke depan, Nirmin menyebutkan perspektif lintas disiplin dan penerapan metode pengajaran yang efektif, mengingat keberagaman latar belakang para mahasiswa, sementara mata kuliahnya sendiri terbuka untuk berbagai jurusan.

Di sisi lain, Nirmin mengatakan ia berharap ke depannya semakin banyak mahasiswa lokal maupun internasional dapat mengikuti kelas-kelas tersebut, terutama untuk mata kuliah dengan fokus global yang akan ia buka pada semester genap.

"Semakin beragam mahasiswa yang mengikuti akan membuat kelas lebih interaktif serta memperkaya pertukaran pengalaman dan pengetahuan global," ujarnya.

Berbicara tentang alasannya kembali ke Taiwan setelah sempat menempuh pascadoktoral di New York University Abu Dhabi, ia menyebutkan keakrabannya dengan sistem pendidikan dan kehidupan sosial.

"Terutama untuk bidang penelitian, saya dapat berkolaborasi lebih luas dengan adanya jaringan di NYCU dan sekarang NTNU. Secara pribadi, keseimbangan kerja-kehidupan pribadi di Taiwan, kefamilieran, dan letak geografis yang lebih dekat Indonesia, menjadi alasan utama saya kenapa kembali ke Taiwan," ungkapnya.

Nirmin juga menilik balik lingkungan akademik Taiwan yang pernah ia selami. "Sangat professional dan para profesor sewaktu saya menempuh S3 juga sangat totalitas dalam berbagi ilmu. Oleh karena itu, transfer pengetahuan lebih efektif, menurut saya."

Untuk segi penelitian, menurutnya, di Taiwan juga sangat terbuka untuk melakukan riset global, "Bahkan menghasilkan riset yang dapat menjembatani antarnegara sangat direkomendasikan."

Sementara itu, menurutnya, tren dan prospek bagi pelajar Indonesia di Taiwan, terutama di bidang ilmu kesehatan yang ia tempuh, ia katakan sangat bagus. "Beasiswa untuk pelajar Indonesia dan program berbahasa Inggris, seperti di NYCU, menjadi faktor yang memungkinkan pelajar Indonesia menempuh studi di Taiwan."

Untuk bidang promosi kesehatan atau kesehatan masyarakat, penelitian dan kolaborasi multinegara sangat dianjurkan saat ini, sehingga prospek perekrutan pelajar indonesia akan lebih banyak lagi, menurutnya.

"Saya harap, lebih banyak universitas di Taiwan menyediakan beasiswa and membuka program berbahasa Inggris untuk pelajar Indonesia. Dan saya harap saya dapat berkontribusi untuk mewujudkannya di NTNU dalam beberapa tahun ke depan."

National Taiwan Normal University tahun ini menyambut 42 dosen baru, sepuluh di antaranya berasal dari luar negeri. (Sumber Foto : NTNU)
National Taiwan Normal University tahun ini menyambut 42 dosen baru, sepuluh di antaranya berasal dari luar negeri. (Sumber Foto : NTNU)

Jumlah dosen asing yang masuk ke NTNU setiap tahunnya meningkat dari lima pada 2022 menjadi sepuluh tahun ini, memperkuat internasionalisasi kampus sekaligus meningkatkan daya saing lintas budaya mahasiswa, menurut universitas.

Selain Nirmin, sembilan dosen asing lainnya masing-masing berasal dari Korea, Hong Kong, Prancis, Amerika Serikat, Vietnam, dua asal Iran, Thailand, dan Kanada, yang berspesialisasi di berbagai bidang berbeda, termasuk isu kriminalitas, lingkungan, hingga semikonduktor.

Di sisi lain, tahun ini NTNU juga menyambut 32 dosen baru dari dalam negeri, termasuk pakar di industri hingga pusat penelitian negara, atlet nasional, mantan pengajar sekolah vokasi, dan alumni mereka.

Rektor Wu Cheng-chih (吳正己) menyatakan NTNU dahulu berfokus pada pendidikan guru sekolah menengah, namun dalam beberapa tahun terakhir telah bertransformasi menjadi universitas komprehensif.

Saat ini, sekitar 70 persen lulusan NTNU bekerja di industri, sementara 30 persen lainnya berkarier di bidang pendidikan, menurutnya.

Wu mengatakan ia berharap para dosen baru dapat membawa energi segar ke dalam tim pengajar, memperkuat koneksi dengan dunia industri, serta membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa.

(Oleh Phoenix Hsu dan Jason Cahyadi)

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.