Lima ABK migran Indonesia lompat ke laut pasca terbakarnya kapal di pelabuhan Keelung

12/08/2025 11:12(Diperbaharui 12/08/2025 11:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Kontributor pribadi, 11 Agustus 2025)
(Sumber Foto : Kontributor pribadi, 11 Agustus 2025)

Taipei, 12 Agu. (CNA) Sebuah kapal perikanan 56 ton pada Senin (11/8) malam terbakar di Pelabuhan Perikanan Badouzi di Kota Keelung, membuat lima anak buah kapal (ABK) migran Indonesia dan seorang kapten warga Taiwan melompat ke laut untuk melarikan diri.

Biro Pemadam Kebakaran Kota Keelung menerima laporan pada pukul 9.32 malam bahwa kapal tersebut, yang terdaftar di Pelabuhan Perikanan Shenao di Distrik Ruifang, New Taipei, terbakar sekitar 200 meter dari pantai.

Sebanyak 12 kendaraan dan 24 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat parkir di sebelah Keelung District Fishermen's Association, di mana mereka melihat kapal tersebut dilalap api dengan asap membumbung ke langit, kata biro tersebut.

Petugas pemadam kebakaran mulai menyemprotkan air, dan kapal tersebut terombang-ambing menjauh dari pantai karena tidak dapat diamankan dengan tali tambat, sehingga menyulitkan pemadaman api.

Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA) mengirim kapal pemadam kebakaran untuk membantu, menarik kapal ke pantai, dan bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikan api pada pukul 10.43 malam.

Kapten kapal, bermarga Lo (駱), mengatakan bahwa setelah menurunkan hasil tangkapan, ia sedang mengarahkan kapal untuk sandar ketika "Sejumlah besar asap dan api mulai keluar dari kabin."

Lo mengatakan ia mengarahkan kapal menjauh dari pantai untuk mencegah api menyebar ke kapal perikanan lainnya, setelah itu seluruh awak yang berjumlah enam orang, termasuk lima ABK Indonesia, meninggalkan kapal dengan melompat ke laut, tanpa ada yang terluka.

(Oleh Wang Chao-yu, James Thompson, dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.