Survei: Taipei dinobatkan sebagai kota dengan daya tinggal tertinggi di dunia

17/08/2025 13:51(Diperbaharui 17/08/2025 13:51)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

 Taipei, 17 Agu. (CNA) Taipei dinobatkan sebagai kota dengan “Daya tinggal tertinggi” di dunia menurut firma desain dan arsitektur asal Amerika Serikat, Gensler.

Ibu kota Taiwan ini meraih gelar tersebut dengan 64 persen responden menyatakan ingin tetap tinggal, menempatkannya di peringkat pertama dari 65 kota di enam benua dalam survei "City Pulse 2025" oleh Gensler yang melibatkan 33.000 orang.

Lima besar selanjutnya adalah Kota Ho Chi Minh (61 persen), Singapura (59 persen), Sydney (58 persen), dan Berlin (51 persen). Peringkat keenam hingga kesepuluh ditempati Monterrey, Munich, São Paulo, Vancouver, dan Seoul.

Kota-kota di Amerika Serikat dinilai secara terpisah, dengan Minneapolis menempati posisi pertama dengan 53 persen, diikuti oleh San Antonio (53 persen) dan San Diego (50 persen).

"Meski keputusan untuk pindah ke kota baru sering didorong oleh kebutuhan praktis -- seperti keterjangkauan, keamanan, dan layanan kesehatan -- keputusan untuk tetap tinggal dibentuk oleh faktor-faktor yang jauh lebih tak berwujud," kata Gensler dalam laporannya.

"Membangun infrastruktur ekonomi saja tidak cukup," tambahnya. "Sebuah kota menjadi rumah ketika ia menginspirasi kebanggaan, menawarkan momen kebahagiaan, dan menumbuhkan rasa memiliki yang sejati."

(Sumber Foto : Departemen Informasi dan Pariwisata, Pemerintah Kota Taipei)
(Sumber Foto : Departemen Informasi dan Pariwisata, Pemerintah Kota Taipei)

Josh Edbrooke, seorang penggemar musik asal Inggris yang telah tinggal di Taiwan selama satu dekade, mengatakan kepada CNA bahwa ia menikmati suasana musik di Taipei, di mana mudah menemukan band independen dan mengikuti berita musik terbaru.

"Saya pernah ke Beijing, Tokyo, dan Seoul, dan saya merasa ritme hidup di sana lebih cepat, sementara di Taipei lebih lambat dan fleksibel," kata Tim Smith, seorang warga negara Amerika.

Taipei mencatat skor di atas rata-rata global pada delapan indikator utama yang diukur dalam survei: kekuatan ekonomi (73 persen), kedamaian dan stabilitas (78 persen), dinamika kota (76 persen), kesiapsiagaan iklim (69 persen), peningkatan kualitas hidup (71 persen), investasi di lingkungan permukiman (70 persen), penanganan tunawisma (60 persen), dan pengurangan kejahatan (71 persen).

Daya tinggal kota berkorelasi erat dengan kemungkinan penduduk untuk meninggalkan tempat tinggalnya saat ini. Taipei dan Kota Ho Chi Minh hampir imbang dalam mencatat kemungkinan terendah untuk pindah, diikuti Shanghai, Singapura, dan Riyadh.

Analisis Gensler menemukan bahwa orang-orang di kawasan Asia-Pasifik adalah yang paling kecil kemungkinannya untuk meninggalkan kota mereka saat ini, yaitu sebesar 29 persen.

Namun, Taipei tidak memimpin dalam kepuasan penduduk, menempati peringkat ke-14 dengan 80 persen responden mengatakan mereka "Puas" atau "Sangat puas."

Shanghai memimpin kategori tersebut dengan 94 persen, diikuti Abu Dhabi dan Mumbai (keduanya 92 persen), Dubai (91 persen), serta Delhi dan Bangalore (keduanya 90 persen). Athena mencatat tingkat kepuasan terendah, yakni 44 persen responden menyatakan puas.

Survei ini pertama kali dilakukan pada musim semi 2020 dengan hanya empat kota. Survei dilaksanakan dua kali setahun hingga 2022, kemudian beralih menjadi format tahunan pada 2023. Tahun ini adalah pertama kalinya Taipei masuk dalam daftar survei.

(Oleh Chao Yen-hsiang dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.