Taipei, 17 Agustus (CNA) Perusahaan Taiwan HTC Corp. pada Kamis (14/8) meluncurkan kacamata pintar AI VIVE Eagle, yang mendukung bahasa Mandarin tradisional, dengan Taiwan Mobile Co. akan menjadi satu-satunya jalur distribusi melalui operator telekomunikasi.
Chief Business Officer Taiwan Mobile, Tony Lin (林東閔), mengatakan ia optimistis pasar kacamata pintar akan berkembang pesat, memprediksi penjualan dapat menembus 10 ribu unit dalam waktu singkat, dan dalam sepuluh tahun akan ada 1 juta orang di Taiwan yang memiliknya.
Menurut riset Counterpoint Research, pengiriman global kacamata pintar pada 2024 tumbuh 210 persen dibanding tahun sebelumnya, dan diperkirakan naik lagi 60 persen pada 2025, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan lebih dari 60 persen hingga 2029.
Dengan kematangan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif dan AI Agent, perubahan kebutuhan konsumen, serta peningkatan besar pada perangkat keras dan sistem, pasar kacamata AI diproyeksikan akan tumbuh pesat., menurut riset tersebut.
Taiwan Mobile mengatakan mereka bersama HTC meluncurkan VIVE Eagle yang dibuat di Taiwan, mendukung bahasa Mandarin tradisional, dan terintegrasi dengan model AI populer. Produk ini akan dijual eksklusif melalui Taiwan Mobile dan submerek "OP響樂生活".
Prapenjualan telah dibuka, sementara penjualan resmi dimulai 1 September. Dengan paket 5G mulai NT$1.399 (Rp751,870) per bulan, konsumen bisa mendapatkannya tanpa biaya awal, kata Taiwan Mobile.
Lin menyebut kacamata ini unik karena menjadi yang pertama di dunia berbahasa Mandarin tradisional dengan aksen Taiwan.
Ia memprediksi pasar Taiwan akan cepat menyerap produk ini, terlebih karena masyarakat Taiwan memiliki rasa ingin tahu tinggi, kebiasaan menggunakan kacamata, dan menginginkan teknologi yang membebaskan tangan seperti tren pada kacamata Meta AI.
Lin menambahkan, tahun ini kondisi pasar Taiwan cukup berfluktuasi, dengan sektor properti dan otomotif yang lesu, sementara dolar Taiwan menguat. Meski begitu, ujarnya, konsumsi untuk pariwisata tidak menurun.
Dengan strategi subsidi dari operator telekomunikasi, pelanggan dapat menurunkan hambatan untuk memiliki produk apa pun, kata Lin, menambahkan bahwa walaupun pasar ponsel di Taiwan menurun, penjualan ponsel Taiwan Mobile justru tumbuh melawan tren.
Pertumbuhan ini, menurut Lin, terutama didorong program sertifikasi konsultan teknologi digital yang diluncurkan tahun ini, yang menggantikan model penjualan konvensional di gerai telekomunikasi dengan layanan berbasis konsultasi.
"Kami berharap bukan hanya menjual barang. Kami ingin ketika pelanggan masuk ke gerai, satu jam kemudian mereka bisa mempelajari hal yang sebelumnya tidak mereka kuasai," ujarnya.
Ia menambahkan, penjualan ponsel Taiwan Mobile justru naik berkat strategi konsultan teknologi digital yang menggantikan model penjualan konvensional.
Program King of Mobile juga mendorong rekor pertumbuhan layanan mobile dan rerata pendapatan per pengguna tertinggi sejak penggabungan dengan Taiwan Star Telecom Corp., ujarnya.
(Oleh : Chiang Ming-yen dan Agoeng Sunarto)