Taipei, 14 Juli (CNA) National Pingtung University of Science and Technology (NPUST) mengatakan mereka telah mengundang tiga pemimpin muda Indonesian Ecotourism Network (INDECON) untuk mengunjungi komunitas ekowisata representatif, sebagai peluang baru mempererat hubungan dengan negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan.
Menurut rilis pers NPUST, kegiatan pertukaran pada 7–13 Juli yang digelar sebagai bagian proyek pengabdian masyarakat ini melibatkan kunjungan ke lima komunitas ekowisata representatif, yaitu Distrik Wutai dan Distrik Manzhou, Kabupaten Pingtung; Distrik Liugui, Kaohsiung, serta Desa Touwu, Kabupaten Miaoli.
Dari komunitas Penduduk Asli pedalaman hingga pemukiman pesisir, dari pelestarian hutan hingga regenerasi pertanian, setiap komunitas yang dikunjungi merupakan contoh unggul ekowisata dan revitalisasi desa di Taiwan, menurut universitas.
Yudith Wangge, salah satu delegasi INDECON yang berasal dari suku Lio di Flores, menyatakan bahwa kesan paling mendalam baginya adalah kunjungan ke sebuah sekolah kuliner suku Rukai di Desa Wutai.
Ia mengenang bahwa beberapa tahun lalu komunitas adat di kampung halamannya pernah memiliki fasilitas serupa yang dibangun taman nasional, tempat di mana masyarakat bisa menikmati hasil pertanian lokal dan pemandangan sawah terasering yang indah.
Namun, fasilitas tersebut ditutup pada 2022 karena kurangnya penguatan kapasitas sumber daya manusia dan pendampingan berkelanjutan, ujar Yudith, yang mengatakan melihat semangat para pemuda Wutai yang giat belajar dan menerapkan nilai budaya, makanan, dan tanah secara terpadu membuatnya merenung.
Yudith mengatakan ia menyadari bahwa pembangunan infrastruktur fisik hanyalah titik awal, di mana tanpa kepercayaan dan pendampingan berkelanjutan, kekuatan lokal tidak akan bertumbuh dan bertahan. Baginya, hal ini menjadi pengingat akan pentingnya model kerja sama di masa depan.
Perwakilan INDECON lainnya, Wita Simatupang, membagikan pengalamannya dalam mendampingi ekowisata berbasis komunitas, yang menawarkan pendekatan berbeda dari praktik umum di Taiwan.
Ia menjelaskan bahwa di Taiwan, layanan ekowisata dan akomodasi biasanya dihitung terpisah, sementara INDECON merancang paket perjalanan secara menyeluruh berdasarkan total biaya, lalu membantu masyarakat lokal mengidentifikasi pengeluaran tersembunyi.
Bersama komunitas, kata Wita, mereka menyusun isi paket perjalanan, menetapkan harga, dan membagi hasilnya secara adil, untuk menciptakan sistem pariwisata komunitas yang berkelanjutan dan inklusif.
Profesor Chen Mei-hui (陳美惠) dari NPUST mengatakan bahwa tim pengabdian masyarakat universitasnya berharap dapat memperdalam hubungan antara Taiwan dan negara-negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan dalam hal pariwisata berkelanjutan dan pengembangan komunitas.
Hal ini, ujarnya, bertujuan untuk menciptakan platform internasional bagi generasi muda untuk berdialog dan belajar, serta menyalakan semangat baru dalam revitalisasi desa dan pengembangan ekonomi berbasis Satoyama -- inisiatif yang mendorong integrasi konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan di lanskap produksi, di luar kawasan lindung.
(Oleh Huang Yu-jing dan Jason Cahyadi)
Selesai/ja
