Menteri: Berharap relawan kamp pengajaran bahasa Inggris perluas wawasan siswa Taiwan

11/07/2025 21:39(Diperbaharui 11/07/2025 21:39)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Penutupan pekan pelatihan untuk para relawan sebuah program pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah Taiwan, Jumat. (Sumber Foto : CNA, 11 Juli 2025)
Penutupan pekan pelatihan untuk para relawan sebuah program pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah Taiwan, Jumat. (Sumber Foto : CNA, 11 Juli 2025)

Taichung, 11 Juli (CNA) Kepala Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri (OCAC) Hsu Chia-ching (徐佳青), Jumat (11/7) menyampaikan ia berharap kontribusi para relawan mancanegara dalam sebuah program pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah Taiwan dapat membuahkan hasil dan memperluas wawasan para siswa.

Sebanyak 415 relawan dari 22 negara yang tergabung dalam berbagai kelompok untuk kamp musim panas ini telah menyelesaikan pelatihan mereka dan akan dikirim ke 68 sekolah dasar dan menengah pertama, sebelum program ditutup pada 1 Agustus.

Dalam upacara penutupan pekan pelatihan yang digelar Jumat, berbagai kelompok membagikan pengalaman mereka serta cerita menarik dan pengalaman unik, termasuk yang disebabkan gangguan Taifun Danas, dan menyampaikan antusiasme mereka untuk mulai melayani.

Baca juga: Relawan 22 negara ikuti program pengajaran bahasa Inggris Taiwan

Hsu mengatakan bahwa selama lima hari pelatihan, para relawan muda telah dipertemukan takdir. Dalam dua pekan masa layanan mendatang, baik mereka ditugaskan ke pegunungan, pesisir, pedesaan, atau perkotaan, ia yakin pengalaman tersebut akan memberikan kesan mendalam bagi semua peserta.

Ia juga menyatakan harapannya agar mereka dapat menemukan arah hidup mereka selama masa pengabdian, membuahkan hasil dari kontribusi mereka, dan menggunakan kreativitas mereka saat masuk ke sekolah-sekolah.

Hal ini diharapkan dapat membuat para siswa mempelajari hal-hal dari belahan dunia yang berbeda, memperluas wawasan, serta melihat masa depan mereka sendiri, sambungnya.

Hsu juga mengatakan ia berharap para relawan bisa menikmati makanan lezat, pemandangan indah, dan keramahan masyarakat Taiwan.

Kepala Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri Hsu Chia-ching, Jumat. (Sumber Foto : CNA, 11 Juli 2025)
Kepala Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri Hsu Chia-ching, Jumat. (Sumber Foto : CNA, 11 Juli 2025)

Hsiao Yi-chih (蕭奕志), wakil kepala divisi di Direktorat Jenderal Pendidikan K-12 menyampaikan apresiasi atas kesediaan para pemuda mengajar di Taiwan selama liburan mereka.

Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa kehadiran mereka dapat membantu siswa mengatasi rasa takut terhadap bahasa Inggris.

Selain itu, Taiwan memiliki keberagaman etnis, kata Hsiao, menyatakan ia berharap dengan masuknya para relawan ke sekolah-sekolah, mereka juga dapat belajar bahasa lokal dan merasakan kehangatan masyarakat, serta mendapatkan kenangan indah selama masa pengajaran.

Kepala Departemen Perencanaan Dewan Urusan Hakka (HAC) Chen Jui-jung (陳瑞榮) menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak penyelenggara, dan yakin para relawan akan merasakan secara langsung semangat masyarakat Taiwan dan keindahan wilayah Hakka, tempat sebagian dari mereka akan melayani.

Hsu Yun-ju (徐韻茹) dari Pemerintah Kabupaten Miaoli mengatakan bahwa melihat semangat dan dedikasi para relawan sangat menginspirasi.

Layanan ini bukan sekadar pengajaran bahasa, tetapi juga menjadi titik awal pertukaran budaya, seiring para relawan akan pergi ke berbagai sekolah di seluruh Taiwan untuk membuka wawasan siswa melalui bahasa Inggris, menurutnya.

Turut hadir dalam acara Jumat, Rektor Asia University Jeffrey J. P. Tsai (蔡進發) dan Presiden the Central News Agency (CNA) Anne Hu Wan-ling (胡婉玲).

Acara yang digelar OCAC, Direktorat Jenderal Pendidikan K-12 Kementerian Pendidikan (MOE), HAC, dan Dewan Masyarakat Penduduk Asli sejak Sabtu lalu hingga 1 Agustus ini telah mencapai tonggak ke-20 sejak pertama kali diluncurkan dua dekade lalu.

Program ini telah mendatangkan lebih dari 7.000 relawan pemuda dari seluruh dunia ke Taiwan, dan memberikan manfaat bagi lebih dari 50.000 siswa sekolah dasar dan menengah, menjadi salah satu proyek relawan internasional dan pertukaran budaya yang paling representatif di Taiwan.

(Oleh Su Mu-chun dan Jason Cahyadi)

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.